Sejarah Antartika

Di tahun 1532, Oronteus Finaeus menggambar sebuah peta dunia. Bukan masalah kalau yang digambarnya sekedar peta sekitar Benua Eropa, Afrika, Asia, dan sebagian Amerika, tapi yang menjadi luar biasa adalah bahwa Oronteus Finaeus menggambarkan Benua ke enam - yaitu Antarktika (Kutub Selatan)…! Padahal belum ada orang yang pernah berlayar sampai ke Antarktika…!

Dan yang lebih mencengangkan lagi, garis pantai pada peta Antarktika yang dihasilkan oleh Finaeus - ternyata sama persis seperti peta Antarktika modern saat ini…! Tentu saja hal ini menjadi luar biasa, karena benua Antarktika ditutupi es abadi yang tebalnya mencapai 2 Kilometer…


Oronteus Finaeus


Gambar 1 - Peta Oronteus Finaeus tahun1532 di belahan bumi selatan Gambar 2 - Oronteus Finaeus menggambar kembali proyeksi modern peta kutub itu

Gambar 3 - Peta modern Antarctica

Peta ini ditemukan di Perpusatakaan Congress, Washington DC di tahun 1960 oleh Charles Hapgood. Bertuliskan “ digambar oleh Oronteus Finaeus tahun 1531”. Hampir sama persis dengan pemetaan Piri Reis, Antarctica ditunjukkan dengan es yang bebas mengalir seperti sungai, pola pengeringan dan coastline.

Peta Oronteus Finaeus lebih akurat dibanding peta yang lain pada waktu itu. Sesungguhnya, lebih akurat dibanding peta manapun yang dibuat sampai ke tahun 1800.

Fakta Tentang Antartika:

Penemuan benua Antartika yang pertama kali diterima umum terjadi pada 1820 dan pendaratan yang pertama terverifikasi pada tahun 1821. Namun, peta yang dibuat Admiral Piri Reis pada 1513 memuat sebuah benua selatan yang mungkin mirip dengan pantai Antartika dan penjelajah pertama menuju Kutub Selatan terjadi pada tahun 1911.

Antartika adalah benua yang paling dingin; suhu di musim dingin dapat turun di bawah minus 100 ° F (minus 73 ° C). Suhu terendah yang pernah tercatat di bumi berasal dari Rusia’s Vostok Station: minus 128,6 ° F (minus 89,2 ° C) pada July 21,1983.

Antartika juga merupakan benua terkering, kenyataannya, hampir seluruhnya gurun. Sangat sedikit salju jatuh pada interior benua. Namun, karena benua tersebut sangat dingin, salju tidak jatuh dan tidak mencair. Seiring berjalannya waktu salju hanya beberapa inci per tahun dan perlahan terakumulasi menjadi topi es besar.

Sekitar 99% dari Antartika ditutupi oleh salju dan es. Ketebalan es mencapai 4 km (2.4 mil) di beberapa tempat. Es ini mengalir keluar dari benua es mengambang menciptakan banyak rak tempat es yang mengalir memenuhi lautan. Rak es ini pada gilirannya menimbulkan banyak gunung esAntartika tidak mempunyai penduduk tetap benar. Kurang dari 1.000 orang musim dingin di atas pada tahun tertentu; populasi musim panas secara substansial lebih tinggi sebagai ilmuwan dan staf pendukung dari lebih 27 negara berkumpul di benua.

Comments