Sehatkan Jantung dengan Wine



Wine merupakan minuman bergizi dan banyak manfaatnya bagi kesehatan. Minuman ini dapat menurunkan kolesterol darah, mengurangi berat badan, mampu menangkal kanker, dan membuat jantung sehat.

Bagi masyarakat Indonesia, wine identik sebagai minuman kelas atas. Padahal, wine merupakan minuman yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Wine termasuk minuman beralkohol yang dihasilkan dari fermentasi buah-buahan. Buah yang paling umum digunakan sebagai bahan baku pembuatan wine adalah buah anggur. Buah-buahan lainnya, seperti plum, elderberry, maupun blackcurrant juga dapat digunakan.

Buah anggur secara alami dapat menghasilkan wine dengan kualitas terbaik, walaupun tanpa penambahan gula, asam, enzim, maupun zat gizi lainnya. Jenis anggur yang biasa digunakan sebagai bahan baku wine adalah anggur Eropa, Vitis vinifera. Selain itu, wine juga dapat dibuat dari spesies Vitis labrusca, Vitis aestivalis, Vitis muscadinia, Vitis rupestris, Vitis rotundifolia, dan Vitis riparia yang tumbuh subur di Amerika Utara.

Jenis Wine

Kata wine berasal dari bahasa Inggris tua, yaitu win, yang berarti “menang”. Pada zaman dahulu, minuman ini digunakan sebagai minuman kehormatan bagi para raja. Hingga kini wine memang sering digunakan untuk merayakan suatu momentum atau keberhasilan, ataupun tahun baru.

Asal usul wine diperkirakan berasal dari Eropa dan populer di seluruh dunia akibat penjelajahan. Minuman ini juga sering disebut sebagai minuman Misionaris karena wine juga digunakan dalam perayaan ekaristi pemeluk agama Katolik.

Penghasil wine terbesar di dunia adalah Perancis, disusul Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat. Cina juga merupakan salah satu dari sepuluh negara penghasil wine dunia.

Ada banyak jenis wine. Namun, yang paling populer adalah wine merah (red wine) dan wine putih (white wine). Wine merah terbuat dari anggur merah yang difermentasi bersama kulitnya. Wine merah biasanya disajikan bersama daging merah ataupun spageti. Sementara itu, wine putih dapat dibuat dari anggur warna apa pun karena kulit anggurnya dipisahkan selama proses fermentasi.



sparkling wine, seperti sampanye, merupakan jenis wine yang mengandung karbon dioksida. Untuk menghasilkan wine bersoda seperti ini, buah anggur harus difermentasi sebanyak dua kali. Minuman ini paling sering disajikan pada saat jamuan makan malam formal ataupun pesta pernikahan. Sparkling wine dapat berupa red wine, white wine, ataupun rose wine.


Selain itu, masih ada table wine yang tergolong wine ringan. Di Eropa, batas alkohol table wine 8,5-14 persen. Dessert wine merupakan salah satu wine yang juga cukup populer di Asia karena rasanya manis. Wine yang tergolong dessert wine adalah port wine, sweet sherry, tokaji (tokay), sauternes, dan muscatel. Aperitif wine juga cukup diminati dan biasanya dikonsumsi sebelum makan daging untuk memperkuat flavor.



Lindungi Jantung dan Cegah Kanker

Wine merah merupakan jenis yang paling digemari. Selain warna yang menarik, wine merah mempunyai manfaat yang sangat luar biasa. Banyak mitos yang menyatakan bahwa minum wine dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga terhindar dari berbagai penyakit. Kenyataan tersebut menyebabkan wine diberi julukan sebagai French Paradox.

Di Prancis, jumlah penderita jantung koroner jauh lebih kecil daripada penduduk Amerika Serikat, bahkan paling kecil dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya. Padahal, masyarakat Prancis lebih banyak mengonsumsi lemak dan merokok, serta relatif kurang bergerak. Para peneliti mengaitkan fenomena tersebut dengan kebiasaan orang Prancis yang menyukai red wine dalam kehidupan sehari-hari.

Sebuah penelitian di Eropa menunjukkan bahwa wine merah mengandung senyawa fenol yang lebih tinggi dari wine putih. Fenol atau flavonoid merupakan antioksidan yang sangat kuat, sehingga mempunyai efek kardioprotektif (melindungi jantung dari serangan radikal bebas).

Flavonoid dapat mencegah oksidasi LDL (kolesterol jahat) 20 kali lebih kuat daripada vitamin E. Flavonoid terbukti mempunyai efek biologis yang sangat kuat sebagai antioksidan, menghambat penggumpalan keping-keping sel darah, merangsang produksi oksidasi nitrit yang dapat melebarkan pembuluh darah, dan juga menghambat pertumbuhan sel kanker.

Turunkan Kolestrol dan Berat Badan
Berat badan dapat berkurang hingga 1,7 kg jika mengonsumsi wine putih selama 4 minggu. Menurut Dr. Jung et al dari The University of Mainz, wine putih lebih efektif menurunkan tekanan darah dibandingkan dengan wine merah. Berdasarkan penelitian di University of Buffalo, wine putih sangat bermanfaat untuk mencegah kanker paru-paru, lebih efektif daripada wine merah.

Meskipun kandungan antioksidan pada wine putih lebih sedikit daripada wine merah, efektivitas antioksidan pada wine putih juga terbukti lebih baik daripada wine merah. Sebuah penelitian The Jordan Heart Research Foundation menunjukkan wine merah hanya dapat mereduksi radikal bebas dalam tubuh hingga 15 persen, sedangkan wine putih hingga 34 persen.

Meskipun wine mempunyai manfaat yang luar biasa, konsumsinya sebaiknya tidak berlebihan. Selain menyebabkan ketergantungan, kadar alkohol pada wine juga dapat menyebabkan gangguan hati dan tekanan darah tinggi. Konsumsi wine berlebihan juga dapat menyebabkan migrain.

Comments