Vuvuzela Makan Korban

image


Vuvuzela akhirnya memakan korban. Bukan pelatih, pemain, atau tim yang kalah karena tidak bisa berkomunikasi akibat kerasnya bunyi vuvuzela, melain dari suporter.

Memang kebanyakan suporter telah membekali diri mereka dengan sumbat telinga agar bunyi vuvuzela tidak merusak alat pendengaran mereka. Masalahnya, kerongkongan mereka, yang meniup vuvuzela, tidak dibekali pengaman sehingga rentan mengalami radang. Bahkan kerongkongan mereka bisa robek karena terlalu bersemangat meniup vuvuzela.

Korban pertama datang dari kubu suporter Inggris. Dia adalah Yvonne Mayer, seorang wanita berusia 29 tahun berasal dari Inggris. Menurut dokter yang menanganinya, dia merobek kerongkongannya akibat terlalu lama meniup vuvuzela dengan sepenuh tenaga. Dampaknya, dia tidak bisa makan atau berbicara selama dua hari.

Korban kedua adalah Sven Wipperfurth. Pria berusia 27 tahun asal Jerman ini mengalami masalah pendengaran. Dia mendapatnya setelah seseorang rekannya meniup vuvuzela tepat disebelahnya saat menonton Jerman membantai Australia 4-0 di sebuah kafe di Jerman.

"Kami menonton pertandingan itu di televisi dan tiba-tiba seseorang meniup vuvuzela tepat disebelah saya. Suaranya sangat keras sehingga saya pingsan. Setelah saya sadar, saya merasa salah satu telinga saya tidak bisa mendengar dengan baik. (Dokter menjelaskan) masalah ini hanya sementara saja" ujar Wipperfurth pada Mirrorfootball.

Kini, salah satu stasiun televisi, BSkyB, menyediakan layanan bagi pelanggannya untuk menghilangkan bunyi vuvuzela di dalam liputan pertandingannya. Hal serupa sebelumnya juga telah dilakukan oleh BBC.

Sumber: http://www.bolanews.com/piala-dunia-2010/about-africa/10246-Vuvuzela-Makan-Korban.html

Comments