BMW Ogah Jadi Mobil Menteri




JAKARTA - Meski telah menjadi kendaraan resmi pertemuan APEC di Singapura, ternyata BMW enggan dijadikan mobil resmi para menteri kabinet Indonesia.

Hal tersebut ditegaskan Presiden Direktur BMW Indonesia Ramesh Divyanathan, disela peluncuran BMW 730Li di Hotel Hyatt, Jakarta, Rabu (21/10/2009).

Ia menolak jika salah satu mobil BMW dijadikan kendaraan resmi para menteri kabinet yang dipimpin Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Tidak, Seri 7 kita hanya untuk pertemuan 21 pemimpin negara anggota APEC yang akan melakukan rapat tahunan ke-20 di Singapura 14-15 November 2009," ujar Ramesh.

Seperti diungkapkan sebelumnya, rencananya akan ada 70 unit BMW 740Li yang akan digunakan para anggota delegasi tersebut termasuk para stafnya dari masing-masing negara.

BMW 740Li yang akan digunakan tersebut merupakan versi standar yang sama dengan yang digunakan para konsumen BMW di seluruh dunia. Tidak ada penambahan fitur-fitur khusus, bahkan anti peluru sekalipun. "Semua kondisinya normal," ungkapnya.

Pemilihan BMW Seri7 ini menurut dia, tak hanya karena sedan mewah tersebut berhasil menyabet sederet penghargaan dunia, tapi juga menjadi mobil pilihan para tokoh pemerintahan di berbagai negara, termasuk kepala negara, pejabat tinggi negara, maupun korps diplomatik.

"Pemimpin korporat dan kalangan bisnis juga telah memilih mobil mewah berperforma tinggi yang sesuai dengan status dan kepribadian mereka," katanya.

Comments