Wartawan Indonesia Kemalingan Di Afsel


CAPE TOWN, KOMPAS.com — Akhirnya, wartawan Indonesia menjadi korban kejahatan juga di Afrika Selatan (Afsel). WartawanTribunnews.com, Muhammad Nirfahmi Budiarto, kehilangan tas berisi dokumen penting di ruang makan Hotel Lady Hamilton, Cape Town, Senin (5/7/2010), saat dia sedang membuat segelas kopi.

Paspor, tiket pesawat, modem, sejumlah uang, dan baterai serta memori kamera pun melayang. Pihak hotel tak mempunyai CCTV dan hanya menyarankan lapor ke polisi. Kami, wartawan Indonesia peliput Piala Dunia 2010, akhirnya melapor ke kantor polisi. Budi dilayani polisi wanita Mazzana, dan melaporkan segalanya. Namun, polisi tak bisa menjamin barang-barang itu bisa ditemukan. Mereka hanya menyarankan agar lebih hati-hati. "Hati-hati. Di depan kantor polisi ada gang yang cukup bahaya," sarannya.

Karena banyaknya kasus kriminal di Indonesia, sebenarnya para wartawan sudah berhati-hati. Sebab, setiap saat kejahatan selalu mengintai. Dan, Senin ini, Budi menjadi wartawan Indonesia pertama yang kemalingan, setelah enam wartawan Eropa dan Jepang.

Kejadiannya sangat singkat. Kompas.com dan Budi masuk ke ruang makan Hotel Lady Hamilton pukul 09.00. Budi bermaksud membuat kopi. Namun, dia meninggalkan tas pinggang di atas meja makan yang kami pilih. Hanya beberapa detik, tas itu sudah hilang. Kami pun segera melapor ke pihak hotel, tetapi mereka tak bisa apa-apa. Mereka hanya bisa menyarankan ke polisi, tanpa melakukan penggeledahan di ruang makan.

Akhirnya, kami ke kantor polisi dan Konsulat Indonesia di Cape Town untuk mengurus masalah paspor sementara. Memasuki kantor polisi, kami disuguhi bermacam-macam saran. Jangan sendirian, hati-hati membawa barang, dan sebagainya.

Comments