Kupu-kupu Monarch Legenda Ini Akan Punah


MEKSIKO, KOMPAS.com - Kupu-kupu monarch, yang jadi legenda, kini menghadapi ancaman baru berupa badai hebat yang memporakporandakan hutan habibat mereka di Mexico.

The Nature Conservancy mengatakan Selasa (17/8/2010), kerusakan akibat badai di 13.000 hektare lahan habibat kupu-kupu monarch di Mexico menjadi pukulan baru terhadap kupu-kupu rapuh itu.

Hewan cantik tersebut datang ke Mexico dalam jumlah paling sedikit pada musim lalu, setelah perjalanan sejauh 2.000 mil dari berbagai tempat hingga di sebelah utara Kanada.

Pembalakan liar juga mengancam habitat kupu-kupu itu di Mexico barat, tempat sayap kupu-kupu yang berwarna hitam dan oranye menjadi pemandangan umum selama musim dingin.

"Hutan seluas 117 hektare rusak pada musim dingin tahun ini akibat hujan lebat dan angin kencang," kata Omar Vidal, pemimpin World Wildlife Fund (WWF) Mexico.

"Kondisi iklim yang ekstrem lebih sering terjadi dan lebih dahsyat, bisa mengancam kehidupan kupu-kupu tersebut," kata Juan Bezaury, wakil dari The Nature Conservancy Mexico, kepada wartawan.

Februari merupakan bulan paling kering di Mexico, tapi hari-hari hujan lebat, angin kencang dan hujan salju tahun ini menghancurkan tempat bertengger mereka.

Banyak ilmuwan menuding penyebab peristiwa cuaca ekstrem adalah perubahan iklim yang ditimbulkan gas rumah kaca, termasuk karbon industri.

Mexico, yang akan menjadi tuan rumah babak berikutnya pembicaraan iklim PBB yang dimulai pada penghujung November, telah berjanji akan mengurangi buangan karbonnya sebanyak 50 juta ton pada 2012.

Negara itu menyatakan penghijauan dan kehutanan yang berkesinambungan akan jadi bagian kunci dari strateginya untuk mencegah buangan karbon.

Comments