Mengenali Kondisi Keuangan Wanita dari Usianya


Usia 20 tahun bagi wanita pada umumnya adalah saat mengawali karier dan pekerjaan. Saat inilah wanita muda mulai berpenghasilan. Selanjutnya, kebutuhan keuangan mulai meningkat sejalan usia dan status lajang atau berpasangan (dengan atau tanpa anak).

Kebutuhan keuangan wanita mulai meningkat setelah menikah, melahirkan, menyekolahkan anak, hingga memasuki masa pensiun. Setelah masa memasuki usia pensiun, Anda tak lagi produktif, artinya tak lagi berpenghasilan selayaknya usia produktif. Dengan perencanaan keuangan yang tepat sesuai tahapan hidup Anda, Anda bisa mendapatkan kondisi finansial yang lebih baik meski tak lagi produktif.

Prudential membagi cara untuk mengelola keuangan, seperti dituangkan dalam buku berjudul "Tips Mengelola Dana untuk Wanita: Investing in Your Future".

Lajang usia 20-30 tahun
Sebaiknya mulailah mengenali kondisi keuangan Anda pada masa awal karier dan pekerjaan, saat Anda masih sangat produktif. Anda tentu sudah memiliki penghasilan, namun cek kembali berapa besar pengeluaran atau kewajiban, seperti pinjaman pribadi, tagihan kartu kredit, atau membantu kebutuhan keluarga.

Jangan lupa, ada pengeluaran yang berkaitan dengan keinginan Anda. Misalnya, ingin memiliki kendaraan pribadi, laptop, liburan, melanjutkan pendidikan, menikah dan bulan madu.

Dengan memahami sumber pendapatan dan belanja Anda, lanjutkan menyusun anggaran bulanan. Alokasikan keuangan sesuai pos dan skala prioritas Anda. Saat menerima gaji bulanan, langsung saja ambil 10 persen untuk tabungan (baca: Trik Menghabiskan Gaji Tanpa Rasa Bersalah).

Mulailah membiasakan diri untuk berdisiplin dan berkomitmen dalam mengelola keuangan sejak usia produktif.

Pasangan usia 25 - 35 tahun
Sejak menikah, Anda dan pasangan memiliki jumlah penghasilan yang bertambah. Pengeluaran pribadi bisa lebih hemat karena ditanggung bersama. Namun tetap alokasikan dana cadangan sebesar 3 - 6 kali pengeluaran bulanan. Selain itu, mulailah mencari produk investasi yang tepat sesuai kebutuhan. Tentu saja, sebelumnya Anda sudah lebih dahulu memiliki tabungan.

Kebutuhan asuransi juga penting, bagi Anda yang memiliki dana lebih. Utamakan asuransi jiwa untuk kepala keluarga.

Jika dua kepala memiliki kebutuhan dan keinginan berbeda, maka komunikasikan dan tetapkan tujuan jangka panjang bersama. Misalnya, Anda dan pasangan tentu ingin berbulan madu. Persiapan kehamilan dan persalinan juga sudah mulai direncanakan secara finansial bagi pasangan muda, termasuk kebutuhan lain seperti kendaraan, rumah, dan pendidikan anak. Tetapkan prioritas kebutuhan dan bagaimana perencanaan keuangannya.

Pasangan usia 30 - 40 tahun dengan anak
Dalam hal keinginan dan kebutuhan, Anda dan pasangan sudah harus mahir membedakan kedua hal yang seringkali mengganggu stabilitas finansial tersebut. Tetapkan prioritas bersama, kebutuhan apa yang akan Anda dan pasangan dahulukan? Biaya pendidikan, rumah, liburan keluarga, menyenangkan anak, atau membantu orangtua?

Melihat biaya semakin tinggi karena inflasi yang selalu naik setiap tahunnya, pastikan keluarga kecil Anda memiliki tabungan. Kepala keluarga sebaiknya mulai menjamin kehidupannya dengan asuransi jiwa. Jika suami-istri bekerja, rencanakan juga investasi sebagai "tabungan" masa pensiun Anda nantinya.

Mengelola keuangan dengan menetapkan prioritas, dan mengalokasikan dana dari penghasilan rutin bulanan, bisa menyelamatkan Anda dari kehancuran finansial. Setidaknya Anda memiliki dana cadangan, tabungan atau investasi yang bisa dijual kembali jika terjadi kondisi tak terduga. Seperti sakit kritis, PHK, atau bahkan terpaksa bercerai. Sebagai perempuan, Anda juga perlu mandiri secara finansial.

Comments