8 Hal yang Bikin Pelanggan Tidak Puas



Pelanggan memiliki segala hak untuk suka atau tidak suka dengan pelayanan dari sebuah jasa atau produk yang ditawarkan kepadanya. Pernah dengar ujar-ujar "pelanggan adalah raja", kan? Sementara bagi pengusaha, pelanggan adalah segala-galanya.

"Inti dari semua bisnis adalah, mencari, mempertahankan, dan mencari lebih banyak pelanggan, ya, kan?" tanya Cyltamia Irawan, CEO Lentera Consulting, konsultan perusahaan dan pengarang "Secangkir Kopi untuk Sahabat Customer" pada puncak perayaan 40 tahun Martha Tilaar Group berdiri, Selasa (28/9/2001), di Jakarta Convention Center.

Untuk memiliki pelanggan, terang Tami, adalah dengan mencocokkan apa yang kita punya dengan kemauan dan kebutuhan pelanggan. Tidak kurang, tidak pula berlebihan. Butuh ketepatan untuk saling memenuhi. Karenanya, dibutuhkan kejelian untuk bisa mengenali apa saja kebutuhan konsumen.

Berikut adalah hal-hal yang diinginkan oleh pelanggan dan jika tidak terpenuhi, ia bisa saja kabur. Apa sajakah?

1. Akses
Pelanggan butuh akses untuk bisa menghubungi Anda. Berdayakan alat-alat komunikasi yang Anda miliki secara maksimal. Bayangkan bila pelanggan yang berencana ke tempat Anda tetapi tak mengetahui persis patokan menuju tempat Anda berusaha menelepon ke nomor yang tertera di iklan, tetapi tak kunjung diangkat teleponnya. Sebal, pasti. Bisa jadi, ia pun akan urung niat datang ke tempat Anda. Begitu pun dengan saluran akses komunikasi ke tempat Anda yang lainnya; e-mail, Twitter, Facebook, apa pun itu, pastikan terjaga dan terjawab.

2. Kompetensi
Siapakah orang yang berhubungan langsung dengan pelanggan (frontliner)? Anda atau para penjaga di gerai? Siapa pun itu, wajib hukumnya untuk membekali para frontliner dengan pengetahuan yang dibutuhkan pelanggan. Ini penting, supaya para pelanggan merasa para pekerja memiliki kompetensi dan bisa diandalkan hasil kerjanya. Terbayang, kan bila ada pelanggan yang bertanya perbedaan krim untuk creambath apa saja kegunaannya dan para pekerja tidak bisa menjawab atau malah cengengesan. Pasti pelanggan tak percaya.

3. Courtesy
Sebalkah Anda jika ada salon yang pekerjanya melengos dan menyambut Anda sebagai pelanggan baru dengan setengah hati? Amat menyakitkan dan membuat bete jika pegawai berbuat seperti itu pada pelanggan. Keramahan dan manner mampu mengangkat martabat perusahaan.

4. Reliability
Pelanggan butuh rasa percaya bahwa ia memilih tempat yang tepat, bahwa kepentingan dan kebutuhannya akan terpenuhi di tempat itu. Apa yang ia minta harusnya bisa terpenuhi. Jangan sampai pelanggan Anda minta apa, tetapi semua yang ia minta padahal itu tertera pada papan menu Anda, tak ada. Hmm, sudah bisa dipastikan ia akan pergi.

5. Responsiveness
Cara respon adalah hal yang penting. Pelanggan pun butuh rasa empati, bahwa suaranya didengar. Bahwa pelanggan merespon dengan ramah dan tangan terbuka.

6. Kecepatan
Pernah datang ke sebuah spa yang sangat terkenal hingga tempat itu selalu penuh setiap akhir pekan? Amat menyebalkan dan menjemukan jika Anda harus menunggu lama untuk mendapatkan perawatan. Lebih kesal lagi karena sebenarnya sudah membuat janji (booking) tempat, tetapi tetap saja harus menunggu. Jangan sampai pelanggan pergi gara-gara pelayanan lambat.

7. Security
Rasa aman juga bukan barang yang bisa dikesampingkan. Bahwa si pelanggan merasa aman dan nyaman untuk bergantung pada pelayanan atau produk Anda adalah sebuah nilai yang amat berharga.

8. Tangible
Yang terlihat oleh pelanggan adalah apa yang ia percayai. Tampilan bersih, tata barang yang apik, kehigienitasan, serta penampilan pegawainya pun harus bersih pula. Tak mau kan berpikir bahwa peralatan pedikur-menikur yang akan digunakan pada Anda itu bekas pelanggan sebelum Anda dan tidak dibersihkan terlebih dulu?

Comments