Burung Maleo, Burung Antipoligami


Burung yang memiliki bulu berwarna hitam, kulit disekitar mata berwarna kuning, iris mata merah kecoklatan, kaki abu-abu, paruh jingga dan bulu sisi bawah berwarna merah muda keputihan. Diatas kepalanya terdapat tanduk atau jambul keras berwarna hitam. Jantan dan betina serupa, tapi biasanya betina berukuran lebih kecil dan berwarna lebih kelam dibandingkan burung jantan.

Maleo Senkawor atau Maleo, dalam nama ilmiahnya MacrocephalonMaleo adalah sejenis burung gosong berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55cm dan merupakan satu-satunya burung di dalam genus tunggal Macrocephalon.

Keunikan dari burung Maleo ini adalah saat baru menetas anak burung Maleo sudah bisa terbang. Ukuran telur burung maleo beratnya 240 gram hingga 270 gram perbutirnya dengan ukuran rata-rata 11 cm. Yang paling membuat saya terkejut adalah keunikan burung Maleo adalah hanya memiliki 1 pasangan seumur hidupnya. Jadi burung Maleo ini tidak berpoligami, salah satu hal yang dapat dicontoh dari burung Maleo ini.

Burung Maleo merupakan burung endemic yang hanya bisa dijumpai di Pulau Sulawesi. Burung yang dikenal antipoligami itu hanya bisa hidup dan bertelur didekat pantai berpasir panas atau di pegunungan yang memiliki sumber mata air panas atau memiliki energi panas bumi.

Namun pengalihan fungsi belasan hektar hutan dikawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) Gorontalo menjadi hutan produksi, mengancam populasi dan habitat burung Maleo.

Comments

Post a Comment