Perbedaan Motivasi Antara Pria dan Wanita Saat Olahraga


Jumlah perempuan yang hobi olahraga mungkin sama banyaknya dengan pria. Tetapi dalam hal motivasi, ternyata mereka tetaplah dua mahluk yang berbeda. Seperti kata John Gray, yang satu berasal dari Venus, yang lain dari Mars.

Menurut Vincent Perez,personal trainer yang juga direktur terapi sports di Columbia University Medical Center Eastside di New York, pria berolahraga karena ingin terlihat lebih berotot. Entah itu di bagian lengan, perut, atau kaki. Pria memiliki agenda yang menyimpan tujuan spesifik, dan mereka bertekad mencapainya.

Bagi banyak pria, "Berlatih itu adalah olahraga, dan mereka melakukannya karena menyenangkan, kompetitif, dan sesuatu yang selalu mereka lakukan," kata Lori Incledon, penulis Strength Training for Women. "Sedangkan bagi perempuan, fitnes itu isu yang dangkal. Mereka melakukannya karena bisa membuat penampilan mereka lebih menarik."

Pria senang bila terlihat habis berolahraga, kata Pamela Peeke, MD, penulis buku Body-for-LIFE for Women: A Woman's Plan for Physical and Mental Transformation.Semakin berkeringat, semakin baik. Sementara perempuan paling risih ketika berkeringat.

Satu hal yang sama, pria dan wanita cenderung tidak menganggap olahraga sebagai cara untuk menjadi sehat. Ketika berhasil mengatasi rasa malas untuk berolahraga, perempuan cenderung melakukan pendekatan seimbang untuk berolahraga. Latihan mereka meliputi beberapa jenis kardio, latihan kekuatan, dan latihan mind & body seperti yoga atau tai chi. Itu sebabnya, group exercise di pusat-pusat kebugaran selalu didominasi perempuan. Ya, kan?

Ada alasan tersembunyi mengapa pria jarang mengikutigroup exercise.

"Sebagai pria, saya tak suka mengakuinya, tapi perempuan lebih tanggap menerima instruksi," kata Perez. "Pria cenderung takut membuat diri mereka terlihat bodoh (dengan banyak bertanya)."

Oleh karena itu, kebanyakan pria memilih aktivitas yang berbasis atletik, yang tidak membutuhkan tarian atau koordinasi terbuka, demikian menurut Grace De Simone, juru bicara Gold's Gym International. Sedangkan perempuan menikmati aktivitas yang berbasis tarian, dengan manfaat membentuk badan dan kelenturan. Bila pria hanya tertarik pada gerak tubuhnya, perempuan memilih pendekatan holistik pada fitnes.

Perempuan juga menyukaigroup exercise karena unsur sosialisasinya, dan karena mereka merasa lebih nyaman di gym ketika mereka sedang bersama orang lain.

Perbedaan fisik
Secara fisik, ada perbedaan antara pria dan wanita, yang memengaruhi pilihan mereka saat berolahraga.

Menurut Margie Weiss,personal trainer and direkturgroup exercise untuk Gold's Gyms di Washington, DC, tulang panggul perempuan lebih miring daripada laki-laki, sehingga mereka membutuhkan tipe gerakan squat yang sedikit berbeda untuk melindungi punggung bawah. Mungkin dengan memutar kaki sedikit keluar, berdiri dengan kaki yang lebih lebar, atau tidak berjongkok terlalu rendah.

Karena jaringan otot perempuan lebih sedikit daripada pria, fitnes juga tidak akan membuat otot Anda bertonjolan seperti pria, kata Perez. Namun, Anda perlu menggunakan beban yang lebih ringan daripada pria untuk menghindari cidera karena latihan yang terlalu banyak, dan terlalu sering.

Tubuh pria cenderung tidak begitu lentur. Hal ini lebih disebabkan postur tubuh mereka, dan bukan karena mereka jarang melakukan peregangan dalam latihan. Kekuatan tubuh bagian atas mereka juga lebih baik daripada perempuan. Oleh karena di situlah letak kebanggaan mereka, mereka bekerja lebih keras untuk menjaga area tersebut lebih berotot. Sebaliknya, perempuan cenderung memiliki kekuatan pada tubuh bagian bawahnya, sehingga ingin membuat kaki mereka kencang.

Meskipun perempuan tahu bahwa menambah otot bisa membantu menurunkan berat badan, namun mereka punya kekhawatiran tubuh mereka akan tampak seperti body builder. Mereka juga bisa melakukan sesuatu melebihi apa yang mereka bayangkan, tetapi mereka tidak pernah mendorong diri mereka untuk melakukannya. Perempuan khawatir akan mengalami cidera bisa memaksa melakukan gerakan-gerakan yang sulit.

Karena perbedaan ini, sebenarnya pria dan wanita bisa saling mengisi. Si dia bisa membantu Anda untuk lebih berani mencoba gerakan yang sulit. Sedangkan Anda bisa mengajarkan bahwa olahraga itu juga bisa menyenangkan. Caranya dengan mengikuti variasi latihan, tak hanya latihan beban atau kardio, tetapi juga mengikuti kelas yoga, Pilates, bodycombat, bodypump, dan lain sebagainya. Jangan lupa, latihan semacam ini juga bisa meningkatkan keseimbangan, kekuatan otot pusat, dan kelenturan, namun dengan cara yang menyenangkan.

Comments