Inilah Alasan Kenapa Kita Sering Membeli Barang Yang TIdak Penting



Pernahkah Anda berhenti sejenak dan melihat barang-barang yang ada di rumah Anda? Seberapa banyak barang yang benar-benar Anda butuhkan di rumah? Ada berapa banyak barang yang Anda beli lalu berakhir di gudang karena tak pernah dipakai? Belum lagi barang-barang yang Anda pernah beli, lalu ternyata tidak cocok dikenakan atau diletakkan di rumah, lalu terpaksa diberikan kepada orang lain?

Sebuah riset bahkan memperkirakan, rata-rata orang Inggris bisa menyia-nyiakan uangnya sekitar 49.000 poundsterling, atau sekitar Rp 689.233.725, seumur hidupnya hanya karena melakukan pembelian yang tidak dipikirkan lebih dulu. Sementara peneliti yang bekerja di bawah Kodak Inkjet mengalkulasikan bahwa secara rata-rata, masyarakat Inggris menghabiskan sekitar 68,44 poundsterling atau sekitar Rp 962.675 per bulannya untuk membeli barang-barang yang tak ia perlukan, atau nantinya akan ia tidak sukai lagi.

Sebuah polling yang mengikutsertakan sekitar 3.000 orang menunjukkan bahwa 32 persen dari mereka menyesal membeli pakaian yang tak mereka sukai, sedangkan 18 persennya tergoda membeli barang elektronik dan 14 persen lainnya pernah melakukan kesalahan dengan membeli sepatu yang tak mereka sukai.

Sebenarnya apa sih yang membuat kita membeli sesuatu yang sebenarnya tak kita butuhkan? Ternyata:
1. Melakukan pembelian karena sedang terburu-buru.
2. Pikiran yang sedang depresi.
3. Diskon/sale.
4. Tergoda menggunakan voucer diskon.
5. Barang-barang yang di-display.
6. Tidak fokus saat melakukan pembelian karena ada pikiran lain.
7. Terpojok karena dorongan si sales promotion girl/boy.
8. Belanja saat lagi marah atau kesal.
9. Sedang merasa tertekan oleh anggota keluarga.
10. Membeli barang dengan niat untuk membuat impresi.

Menurut para peneliti itu, sering kali wanita membeli barang sebagai "traktiran" kepada dirinya sendiri atas perayaan tertentu. Namun, perasaan tersebut bisa berubah drastis ketika datang tagihan-tagihan atau ketika melihat jumlah saldo dalam rekening Anda.

Comments