Atlet Dunia yang Berjaya dalam Dunia Entrepreneur

Dunia olahraga profesional memiliki 1001 daya tarik. Baik reputasi, kekayaan, dan segala fasilitas bisa dimiliki oleh seorang atlet profesional. Lihat saja David Beckham. Atlet sepakbola yang kini bernaung di klub LA Galaxy ini menduduki peringkat 5 dalam daftar orang terkaya yang disusun majalah Forbes. Kekayaan Beckham menurut Forbes ditaksir mencapai angka 43,7 juta dolar AS. Atau kita bisa lihat Christiano Ronaldo, atlet Real Madrid yang meraih ranking 13 dalam daftar yang sama. Ronaldo meraih 35,8 juta dolar AS sepanjang karirnya hingga kini. Namun, satu kelemahan terbesar mencari nafkah dari dunia olahraga ialah semuanya bergantung penuh pada kebugaran dan kesehatan seorang atlet. Jika atlet tersebut tidak mampu menjaga fisik atau mengalami cedera atau kecelakaan, maka bisa dipastikan karirnya sudah tamat. Untuk itulah banyak atlet yang beralih ke entrepreneurship. Saat mereka pensiun dari dunia olahraga, menjadi entrepreneur merupakan sebuah pilihan profesi yang cukup menjanjikan. Berikut ini ialah beberapa atlet yang menempuh karir sebagai entrepreneur setelah berhenti menekuni dunia olahraga.

Oscar De La Hoya

oscar_de












Di usia 28 tahun, si bocah emas ini telah menyabet 5 gelar juara dalam dunia tinju dalam berbagai kelas. Dengan prestasinya, De La Hoya pantas dianggap sebagai petinju termuda yang pernah memenangkan 5 gelar juara dunia selama berkarir. Ia memiliki 10 sabuk kejuaraan secara keseluruhan dan juga menjadi pemenang medali emas Olimpiade 1992. iHIngga kini De La Hoya telah memiliki pundi-pundi kekayaan sebesar 612 juta dolar AS sebagai pemasukan dari 18 pertarungan yang telah ia jalani. Kini ia mendirikan perusahaan bernama Golden Boy Promotions. Di dalam perusahaannya ini, De La Hoya menaungi lebih dari 40 petinju dan berbagai bisnis lain. Per tahunnya, Golden Boy Promotions meraup untung sebesar 100 juta dolar AS. Sementara De La Hoya sendiri memiliki andil sebanyak lebih dari 50% dari kepemilikan perusahaan.


Michael Jordan

Siapa yang tidak mengenalnya? Jordan merupakan salah satu pebasket tersohor dalam dunia basket internasional. Prestasinya yang sangat cemerlang sanggup mengubah cara pandang dunia terhadap basket. Ia bermain di Chicago Bulls dan kemudian berpindah ke Washington Wizards. Selama karir basketnya, diperkirakan Jordan telah mengumpulkan kekayaan setara dengan 90 juta dolar AS. Jumlah ini hanya uang dari gajinya sebagai pemain. Dalam dunia entrepreneurship, Jordan tercatat menjadi pemilik Charlotte Bobcats (sebuah bisnis yang ia beli seharga 175 juta dolar AS). Jordan juga terus menikmati kekayaan selama wajahnya menjadi model iklan untuk sepatu kets produksi Nike. Selain Nike, beberapa korporasi besar yang masih menggunakan nama besar Jordan sebagai media promosi ialah Gatorade, Wheaties, McDonald’s, Coca-Cola, Chevrolet, Rayovac and Hanes. Total kekayaan Jordan diperkirakan mencapai angka setengah miliar dolar AS.

Venus Williams


Saat ini Wlliams menduduki ranking 3 untuk peringkat petenis tunggal dan nomor 2 untuk peringkat petenis ganda dunia. Williams bisa dikatakan seorang petenis profesional yang berhasil mendefinisikan kembali dunia tenis wanita. Ia berhasil mengumpulkan 15,5 juta dolar AS dari bermain tenis, menurut majalah Forbes. Dalam bisnis, Williams sekarang tengah menjadi seorang CEO dari sebuah perusahaan desain interior bernama “V Star Interiros”. Ia juga meluncurkan merek fashionnya sendiri di tahun 2007. Williams ialah salah seorang pemilik dari Miami Dolphins dengan saudara perempuannya Serena. Di tahun 2001, Williams menandatangani sebuah kontrak iklan dengan Reebok International selama 5 tahun dengan nilai 40 juta dolar. Buku terbarunya berjudul “Come to Win” berada di ranking kelima daftar buku paling laris New York Times. Williams sendiri berada di peringkat 83 pada jajaran selebriti teratas majalah Forbes.

George Foreman


Dalam dunia kejuaraan tinju kelas berat, namanya sudah tak asing lagi. Foreman dikenal karena menjadi lawan Muhammad Ali dalam perebutan gelar juara tinju kelas berat di Zaire, Afrika. Foreman memang kalah, ia mengalami keuntungan finansial besar karena sanggup mengumpulkan lebih dari 5 juta dolar AS untuk pertandingan tersebut. Ia memenangkan medali emas dalam Olimpiade 1968 untuk Amerika Serikat. Foreman tetap tidak terkalahkan selama 40 pertarungan secara berturut-turut. Sebagai seorang pebisnis, Foreman menekuni dunia penjualan alat pemanggang. Lebih dari 100 juta alat pemanggang dengan mereknya berhasil ia jual. Di tahun 1999 ia menyerahkan hak pemasaran alat pemanggang tersebut seharga 137 juta dolar AS. Uang tersebut nilainya berkali-kali lipat dari uang yang ia kumpulkan selama menjadi petinju. Bisnis Foreman lainnya ialah merek pakaian dan produk pembersih.

Alan Budikusuma dan Susi Susanti


Nama mereka melambung di Olimpiade 1992 saat berhasil memenangkan medali emas tunggal putra dan tunggal putri dalam cabang olahraga badminton. Alan dan Susi kemudian menikah. Setelah gantung raket, pasangan dengan tiga buah hati ini mencoba berbagai macam bisnis. Namun, seolah burung yang kembali ke sarangnya, Alan dan Susi akhirnya memutuskan untuk menekuni usaha pembuatan alat-alat badminton. Mereka menggunakan merek Astec yang menjadi sebuah singkatan dari “Alan Susi Teknologi”. Tidak hanya raket badminton, Astek juga membuat sepatu bulutangkis dan futsal.

Sumber

Comments