Jack Wilshere, Peluru Muda Yang Ajaib




Siapa yang tak kenal Jack Wilshere? Semua orang kini mulai membicarakan namanya.

Wilshere semakin bersinar kala Arsenal sukses membungkam Barcelona. Pemain yang masih berusia 19 tahun ini adalah pemain terbaik pada laga leg pertama babak 16 besar Champions League, saat Arsenal membalikkan keadaan setelah tertinggal 1-0 oleh gol David Villa.

Pada laga tersebut, penampilan Wilshere lebih mentereng daripada duet Xavi - Iniesta di tim lawan. Bahkan penampilan Wilshere membuat kapten Arsenal, Cesc Fabregas, yang awalnya menjadi sorotan karena berhadapan dengan mantan timnya itu mulai terlupakan.

Wilshere adalah pemain asli binaan The Gunners, sudah bergabung dengan tim itu sejak usia 9 tahun. Baru pada Februari 2008, ia memulai debutnya di tim reserve Arsenal pada saat menghadapi Reading dan mencetak gol tunggal Arsenal pada pertandingan tersebut.

Hanya dalam waktu lima bulan, ia terpilih untuk masuk ke skuad utama Arsenal. Debutnya adalah pada saat tim tersebut menjalani laga persahabatan pra musim, Juli 2008. Dirinya mencetak dua dari sepuluh gol Arsenal kala menghadapi Burgenland, laga itu berakhir 10-2 untuk Arsenal.

Oleh karena itu, pelatih Arsenal, Arsene Wenger, memasukkan nama Wilshere pada musim 2008-2009, dan ia resmi menggunakan nomor punggung 19. Debutnya di Premier League adalah pada saat timnya bertandang ke kandang Blackburn Rovers, Ewood Park, September 2008. Ia masuk dari bangku cadangan untuk menggantikan Robin van Persie di menit ke-84.

Saat itu usianya masih 16 tahun 256 hari, dan merupakan pemain termuda yang pernah bermain untuk tim utama Arsenal. Sebelumnya rekor pemain termuda dipegang oleh sang kapten, Fabregas.

10 hari setelah debutnya, ia mencetak gol pertamanya untuk tim senior di Piala Carling, saat Arsenal unggul 6-0 atas Sheffield United.

Di akhir November di tahun yang sama, Wilshere menjalani debutnya di Champions League. Masuk dari bangku cadangan saat Arsenal menghadapi Dynamo Kiev. Ia menjadi pemain kelima, yang berusia 16 tahun, yang pernah bermain di Champions League.

Satu musim setelahnya, yaitu musim 2009-2010, tepatnya pada akhir Januari 2009, Wilshere dipinjamkan ke Bolton Wanderers sampai akhir musim. Karena penampilannya yang cemerlang, Arsenal tak lama-lama meminjamkan dirinya. Di akhir musim, Wenger pun memanggil dirinya pulang.

Di musim ini, Wilshere tampil cemerlang. Pada laga pembuka Arsenal di Premier League saat menghadapi Liverpool, Wilshere diturunkan menjadi starter. September kemarin, ia juga menjadi starter untuk Arsenal di Champions League. Bahkan namanya keluar menjadi pemain terbaik Arsenal pada bulan itu.

Kini ia menjelma menjadi pemain muda berbakat dan punya masa depan yang cemerlang di Arsenal. Gaya bermainnya mengingatkan kita pada legenda Inggris, Paul Gascoigne, sebagai all-round midfielder. Karena dirinya bisa bermain di banyak posisi, yaitu sebagai gelandang serang, pemain sayap, dan gelandang tengah.

Bahkan pelatih timnas Inggris, Fabio Capello, sudah memanggil dirinya untuk bermain di tim senior. Pada Agustus 2010, ia sudah menjalani debutnya di tim senior saat Inggris menjalani laga persahabatan menghadapi Hungaria.

Wilshere akan menjadi sorotan saat ini, ia mungkin akan menjadi pemain yang paling diminati di Inggris dan Eropa karena kemampuannya.

Sebagai orang yang pernah bekerja di Emirates, saya tahu betul karakter dan cara bermain Wilshere. Saya yakin namanya akan menjadi semakin besar seiring berjalannya waktu. Ia akan menjadi sebesar Fabregas atau bahkan melampauinya, karena kemampuan yang dimilikinya. Percayalah!


*Claude Pelletier adalah seorang mantan scout untuk Arsenal, Crystal Palace, dan Lens FC. Meskipun demikian, ia lebih menyukai bermain Mahjong ketimbang Football Manager di waktu senggangnya.

Comments