Mitos dan Fakta Donor Darah



Syarat Pendonor Darah:


1. Berusia 17-65 thn
2. Dalam keadaan sehat, artinya kadar hemoglobin harus normal (tidak anemia)
3. Tidak menderita penyakit menular seperti HIV, Malaria,Hepatitis,atau Sifilis
4. Berat badan minimal 45 kg
5. Tidak sedang hamil,menyusui,atau menstruasi bagi wanita
6. Tekanan darah normal,yaitu sistole 110-160 mmHg dan diastole 70-100 mmHg
7. Jarak dengan transfusi sebelumnya minimal 3 bulan

Yang Tidak Boleh Mendonorkan Darah:

1. Pernah Menderita Hepatitis B atau hepatitis C. Atau dalam 6 bulan terakhir kontak erat dengan penderita Hepatitis
2. Menderita tuberkulosis,sifilis,epilepsi dan sering kejang
3. Ketergantungan obat atau alkohol yang akut maupun kronis
4. Setahun terakhir pernah menjalani operasi besar atau operasi kecil
5. Baru menjalani injeksi tahap akhir injeksi rabies terapieutik.Atau baru saja menjalani transplantasi kulit
6. Baru seminggu lalu terbebas dari gejala gangguan alergi
7. Sedang hamil,sedang menyusui, atau habis melahirkan
8. 3 hari sebelumnya baru menjalani operasi gigi
9. Menderita penyakit kulit vena (pembuluh darah balik),khususnya pada lengan yang akan ditusuk jarum suntik
10.Mengidap penyakit darah misalnya defisiensi G6PD, Talasemia, Polisitemia vera
11.Penderita atau orang beresiko tinggi tertular HIV/AIDS

Berarti siapa pun boleh mendonorkan darah asal memenuhi syaratnya tapi seringkali banyak pikiran negatif yang mengganggu untuk mendonorkan darah:

Mitos#1 Donor Darah Bikin Gemuk ?
Tak sedikit orang yang mengurungkan niat untuk mendonorkan darahnya karena mitos yang mengatakan setelah donor darah tubuh akan menjadi gemuk. Secara teori, kegemukan terjadi karena jumlah kalori yang masuk lebih banyak dari yang dikeluarkan. Jadi, tidak ada kaitannya dengan donor darah.

Setelah mendonorkan darah memang biasa disediakan semangkuk bubur kacang hijau, mi atau telur rebus, dan segelas susu. Para pendonor memang disarankan untuk makan minimal empat jam setelah mendonorkan darah karena tubuh perlu menyesuaikan diri terhadap perubahan volume darah. Jika ada yang bilang donor darah bikin gemuk, itu tidak benar. Kalau bersangkutan banyak makan setelah donor darah, ya wajar saja karena badan terasa lebih sehat sehingga nafsu makan meningkat,

Mitos#2 Membuat Badan Lemas
Sebenarnya proses donor darah hanya mengambil 250-500 cc darah. Jumlah tersebut tidak akan berpengaruh banyak karena tubuh kita memiliki persediaan darah hingga 5.000 cc. Tubuh memang bisa drop kalau setelah mendonorkan darah kita malas makan.

Mitos#3 Wanita Tidak Boleh Mendonorkan Darah
Pada dasarnya donor darah boleh dilakukan siapa saja, baik pria maupun wanita, sepanjang ia berbadan sehat dan memenuhi syarat kesehatan. Pada wanita, memang ada keadaan tertentu yang membuatnya tidak boleh mendonorkan darah, seperti sedang hamil, menyusui, atau sedang menstruasi.

Mitos#4 Menimbulkan "kecanduan"
Sekalipun proses donor darah dilakukan secara rutin, hal ini tidak akan mengubah proses metabolisme atau jam biologis tubuh. Jadi, tidak benar kalau disebutkan donor darah akan membuat tubuh jadi ketagihan.Yang pasti donor darah membuat sehat,

Mitos#5 Orang Yang Takut Jarum Jangan Donor Darah
Sebenarnya untuk mengambil darah biasanya digunakan jarum berukuran besar tujuannya agar dalam proses pengambilan darah tidak terlalu lama. Karena jika lama, resiko infeksi meningkat. Sakit? Mungkin iya karena ambang rasa sakit masing-masing orang berbeda-beda. Normalnya sakit hanya terasa saat pertama kali lengan ditusuk jarum. Biasa proses pengambilan darah normal berlangsung 7-10 menit,bisa mencapai 1 jam jika pendonor merasa cemas.Bila takut ajaklah keluarga,teman,atau kerabat dekat anda. Bila didampingi mereka rasa takut cenderung berkurang. Apalagi bila mereka juga ikut mendonorkan darah.

Mitos#6 Orang Yang Gemuk Lebih Sehat dan Memiliki Banyak Darah Untuk Didonasikan
Salah. Kelebihan berat badan sebenarnya justru membuat orang menjadi kurang sehat. Mereka tidak memiliki lebih banyak darah hanya saja massa tubuh lainnya lebih banyak. Namun orang gemuk juga tetap dapat mendonor darah.

Mitos#7 Punya Penyakit Diabetes,Kolesterol,dan Tekanan Darah Tinggi Tidak Boleh Mendonor Darah
Penderita-penderita ini tetap dapat mendonor darah, sejauh syarat-syarat kesehatannya terpenuhi. Hanya saja pengguna insulin mungkin menjadi pengecualian. Orang dengan tekanan darah tinggi pun asal dalam batas yang ditentukan dalam syarat masih dapat mendonorkan darah. Obat-obat yang dikonsumsi untuk penyakit-penyakit tersebut umumnya juga tidak membuat anda ditolak sebagai pendonor.

Mitos#8 Darah Dapat Dibuat
Tidak,darah tidak dapat dibuat. Darah hanya bisa didapatkan melalui donor dari manusia. Untuk itu pendonor darah selalu dibutuhkan.

Mitos#9 Bisa Tertular Penyakit
Ada yang takut bila mendonorkan darah bisa terkena penyakit menular. Insyaallah ini tidak akan terjadi karena dalam bekerja PMI selalu mengikuti standar internasional (American Red Cross Blood Services). Petugas PMI juga dilatih terlebih dahulu dan jarum yang digunakan dipastikan steril dan sekali pakai. Dalam hal ini perlu diketahui bahwa semua kegiatan donor darah dikerjakan oleh PMI hanya saja mungkin penyelenggara atau sponsor berbeda-beda. Namun petugasnya adalah petugas PMI

Mitos#10 Sedang Dalam Pengobatan Atau Habis Meminum Obat Tidak Boleh Mendonor
Pada hampir setiap kasus, konsumsi obat tidak membuat anda ditolak sebagai pendonor. Selama tubuh anda sehat dan kondisi badan anda dibawah kontrol kemungkinan besar anda tetap dapat mendonor darah.

Sumber

Comments