Sebenarnya Bumi Tidak Perlu Bulan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAekwWTWLIR-8lR4pR1Cy6bJZ0467CGGycuoB3IsSm7tGoH7DCZMSNeZ8wfVeHYB2koclPg5uP7mfmraMxYf6d5w1gzIT8M1sHe0kD8oksAkdKTlyksPlZPPbAg0Y7z5O8lcgNc4CQVBE/s1600/Rahasia+Terbesar+Bulan.jpg

Simulasi stabilitas Bumi untuk berputar pada porosnya menunjukkan bahwa sebenarnya Bumi tak perlu Bulan. Dalam artian, tanpa kehadiran Bulan pun, dinamika Bumi tetap stabil sesuai simulasi tersebut.

"Bulan yang besar memang bisa menstabilkan planet. Tapi dalam banyak kasus, hal itu tak dibutuhkan," ungkap Jason Bames, astronom University of Idaho yang melakukan simulasi itu.

Bulan yang relatif besar saja yakni beberapa ratus lebih kecil dibandingkan Bumi tidak terlalu besar pengaruhnya. Bandingkan dengan satelit Phobos milik Mars yang ukurannya 60 juta kali lebih kecil daripada Bulan.

Astronom percaya, efek Bulan pada stabilitas rotasi Bumi tak sebesar yang diperkirakan. Tanpa Bulan, kemiringan Bumi hanya akan berubah sebesar 10 hingga 20 derajat dalam kurun waktu 500 juta tahun.

Perubahan itu memang bisa berdampak pada iklim. Namun, dampak iklim yang ada tak akan terjadi secara luas sehingga tidak mengganggu proses evolusi makhluk hidup.

Astronom pun percaya, Bulan juga tidak dibutuhkan oleh planet lain di semesta yang berpotensi mendukung kehidupan.

Mereka justru percaya, tanpa planet lain seperti Jupiter, perubahan kemiringan Bumi justru akan terjadi secara liar. "Ini karena Jupiter sangat masif," kata Bames seperti dikutip situs Daily Mail, Kamis (11/8/2011) lalu.

Hasil simulasi ini berbeda dengan teori yang berkembang. Selama ini dipercaya bahwa tanpa Bulan, kemiringan Bumi akan terus berubah dan perubahan iklim yang besar akan terjadi. Matahari mungkin bersinar di kutub dan mencairkan es sehingga berpengaruh pada evolusi makhluk hidup.

Hasil penelitian Bames dipublikasikan di jurnal Astrobiology Magazine bulan ini.

Comments