Berprestasi Karena Melakukan Apa yang Disenangi


Petenis kenamaan Rusia ini tak pernah memenangkan gelar tunggal Grand Slam atau turnamen tenis WTA, tapi ia pernah menduduki petenis nomor satu dunia. Itulah Anna Sergeyevna Kournikova.


Anna Kournikova hari ini berulang tahun ke-31. Ia dilahirkan di Moskow, 7 Juni 1981 dari orangtua yang kedua-duanya atlet. Ayah Anna adalah Sergei Kournikov, seorang atlet gulat Rusia. Kini Sergei menjadi profesor di University of Physical Culture and Sport di Moskow. Saat Anna lahir Sergei masih berusia 19 tahun. Ibunya Alla adalah atlet lari jarak pendek (400 meter) yang saat Anna lahir usianya masih 18 tahun.

Menurut Sergei, sebagai pasangan muda ia dan istrinya bisa membesarkan Anna dengan baik. "Kami masih sangat muda dan kami menyukai kebersihan dan olahraga sehingga Anna hidup dalam lingkungan yang baik untuk mengenal olahraga sejak dini," katanya.

Anna mulai diperkenalkan pada tenis saat usianya lima tahun. Namun mulai rutin berlatih saat menginjak enam tahun. "Saya berlatih dua kali seminggu mulai usia enam tahun. Itu adalah program untuk anak-anak," ujar Anna. Menurutnya, saat itu tak ada program untuk membuatnya jadi petenis profesional. Hanya sebagai kegiatan senang-senang saja karena Anna waktu kecil "kelebihan energi".

Saat menginjak tujuh tahun, selain sekolah, ayahnya mendaftarkan dirinya masuk klub tenis Spartak Tennis Club. Setahun kemudian ia ikut turnamen tenis junior. Tahun 1990 kemampuannya bermain tenis mencengangkan para pemandu bakat tenis dunia. Akhirnya di usia sepuluh tahun Anna menandatangani kontrak dengan akademi tenis di Amerika. Maka Anna pun terbang ke Florida untuk berlatih bersama Nick Bollettieri, akademi tenis yang cukup terkenal di Amerika.

Sejak tiba di Amerika, Anna segera menjadi petenis muda yang disegani. Ketika usianya menginjak 14 tahun ia sudah memenangkan European Championships dan Italian Open Junior. Ia juga menjadi petenis termuda yang memenangkan turnamen Junior Orange Bowl untuk kategori usia 18 tahun. Di akhir tahun 1995 ia meraih juara ITF Junior World Champion U-18 dan Junior European Champion U-18. Sejak itulah ia menjadi petenis putri Rusia yang disegani di dunia.

Menganai kenapa ia bermain tenis sejak masih anak-anak, Anna hanya bilang, "Seperti anak-anak lainnya, saya mengerjakan apa yang saya sukai," katanya. Karena kesukaan itulah maka Anna bisa meraih gelar Grand Slam ganda Australian Open berpasangan dengan Martina Hingis pada tahun 1999. Kemenangan itu ikut mendorong ranking WTA-nya hingga pada November 1999 ia menjadi petenis putri nomor satu dunia untuk double. Sedangkan di tunggal, prestasi terbaik Grand Slamnya adalah semifinal Wimbledon pada tahun 1997. Dan ranking terbaiknya adalah ranking 8 dunia pada November 2000.

Comments