Masuk Situs Greenwich tak lagi gratis

Masuk Situs Greenwich tak lagi gratis


Siapkan uang lebih ketika berwisata ke Greenwich. Pengelola di sana memungut biaya masuk sebesar 10 pound, sekitar Rp 150.000, mulai Maret nanti. Mereka mengaku butuh biaya besar untuk perawatan.

Pihak berwenang dari situs yang merupakan bagian dari Museum Maritim Nasional ini telah mengumumkan rencana penerapan biaya masuk ini sejak 2008. Ketentuan ini akan mulai berlaku pada 8 Maret dengan tiket yang berlaku hingga satu tahun. Meskipun demikian, anak-anak tetap bebas biaya masuk. Selain itu, pusat observasi astronomi dan beberapa galeri lainnya akan tetap digratiskan.

Sejak 2001, wisatawan tidak dipungut biaya jika ingin berada di garis tempat penanggalan internasional ditetapkan ini. Namun dengan alasan butuh biaya besar untuk perawatan, mereka menetapkan biaya masuk.

Data menunjukkan hampir 1,6 juta wisatawan mengunjungi situs yang merupakan salah satu warisan dunia ini. Dengan mengunjungi lokasi garis bujur nol derajat, para wisatawan dapat meletakkan kakinya di dua belahan bumi, barat dan timur.

Basis kalkulasi waktu internasional atau Greenwich Mean Time (GMT) ditentukan dari garis ini. Greenwich Meridian line yang juga dikenal dengan sebutan Prime Meridian line dibangun pada masa Raja Charles II pada 1675. Awalnya, lokasi observatorium ini dibangun dengan tujuan meningkatkan kemampuan navigasi Inggis dan mencari cara penentuan pasti belahan bumi barat dan timur.

Pada 1884, Greenwich Meridian kemudian disepakati sebagai Prime Meridian yang menjadi patokan waktu dan penanggalan internasional. Sebelumnya, tidak ada sistem waktu dan penanggalan yang disepakati. Semua negara memiliki waktu lokal masing-masing.

Sebanyak 41 delegasi dari 25 negara bertemu di Washington DC dalam Konferensi Meridian Internasional. Greenwich kemudian mendapat 22 suara yang mendukungnya menjadi garis bujur nol derajat, satu suara menolak dari San Domingo, dan dua suara abstain dari Prancis dan Brazil. (Sumber: Telegraph)

Comments