Tes DNA Deteksi Kanker Serviks

Perempuan di seluruh dunia boleh berlega hati, pasalnya telah ditemukan teknologi baru yang dapat membantu deteksi dini kanker leher rahim (kanker serviks). Caranya adalah melalui uji DNA. Tes ini berfungsi mendeteksi virus Human Papillomavirus (HPV) penyebab kanker leher rahim. Hasil tes terbukti lebih akurat dibanding test Papsmear.

Penelitian yang dilakukan di Kanada dan dipimpin oleh Direktur Divisi Epidemiologi Kanker Fakultas Kedokteran McGill, Eduardo Franco ini mengungkapkan bahwa percobaan pemindaian kanker serviks putaran pertama yang dilakukan di Kanada itu berhasil mendapatkan hasil yang akurat dalam mendeteksi lesi (luka) pra-kanker. Tingkat keakuratannya mencapai 94,6%, lebih tinggi dibandingkan keakuratan Papsmear test yang hanya 55,4%.

Hasil penelitian yang telah dilansir oleh The New England Journal of Medicine pada 18 Oktober 2007 silam ini melibatkan responden perempuan berusia antara 30 – 39 tahun, sebanyak 10.154 orang. Penelitian tersebut berlangsung antara tahun 2002 hingga 2005.

Seperti diketahui, selama hampir 50 tahun Papsmear test yang ditemukan oleh Georgios Papanicolaou pada tahun 1940-an, adalah prosedur standar untuk mendeteksi kanker serviks. Eduardo berharap penemuan terbaru ini dapat membantu deteksi kanker serviks sejak dini. "Saya berharap gangguan kesehatan yang setiap tahun membunuh lebih dari seperempat juta perempuan di dunia ini bisa segera kita atasi," ujarnya.


Comments