Bagi anda yang berlangganan koran Kompas, pada tiap terbitan hari minggu pasti anda akan menemukan komik lucu berjudul Panji Koming. Dan jika dilihat dari isi komiknya, anda akan merasakan bahagia sekaligus miris, kenapa ? Karna di dalam komik panji Koming banyak mengandung kritik sosial pada pemerintah yang kemudian disusun secara apik dan lucu dalam bentuk komik oleh penulisnya.
Panji Koming adalah komik yang bercerita tentang keadaan pemerintahan dan sosial di masa kerajaan majapahit. Tokoh Panji koming memiliki 2 tokoh utama, yaitu Panji koming sendiri serta Pailul. Panji koming diceritakan sebagai rakyat kecil biasa yang punya pendirian kuat, lugu dan sabar. Sedangkan pailul yang notabene adalah sahabat dekat Koming diceritakan sebagai rakyat kecil yang selalu ingin membela rakyat kecil lainya, mempunyai jiwa pemberontak yang tinggi walaupun cara memberontaknya sangat terlihat bodoh. Adapun tokoh lainya adalah Ni woro ciblon (pacar panji koming,digambarkan sebagai seorang yang cantik serta berbudi luhur) , Ni Dyah Gembili (pacar si pailul,digambarkan sebagai wanita gembrot tapi mempunyai tekat baja) , Sang Guru (digambarkan sebagai pertapa tua yang mempunyai banyak ilmu), Adipati (diceritakan sebagai bawahan sang raja yang mempunyai sifat tamak dan rakus) serta yang terakhir adalah Sang Raja (digambarkan sebagai seorang pemimpin yang mudah ditipu)
walaupun dalam cerita , Koming dan pailul selalu menjadi bulan-bulanan sang adipati (penguasa), tapi keduanya tetap terlihat semangat dalam menjalani hidup mereka, Di dalam komik ini sering diceritakan bagaimana banyaknya ketidakadilan yang ada di dalam kemasyarakatan. Bagaimana betapa rakusnya penguasa dan pamong praja, serta bagaimana terdindasnya rakyat kecil seperti Pailul dan panji Koming.
Dwi Koendoro sebagai si pencipta komik memang selalu berusaha untuk membuat isi cerita komik panji koming sesuai dengan keadaan pemerintah yang sedang berlangsung, sehingga tak heran jika kemudian panji koming sering disebut sebagai pengkritik pemerintah.
Dwi Koendoro sendiri adalah tokoh yang mempunyai jiwa sosial dan kepekaan pemerintahan yang tinggi. Tokoh kelahiran Banjar 13 Mei 1941 ini, terlahir sebagai sosok multi-talenta. Masa kecilnya dihabiskan di Bandung. Beliau jatuh hati pada dunia perfilman pada usia 6 tahun. Setiap ke pasar malam, yang ditongkronginya adalah film. Film-film kartun Walt Disney menjadi favoritnya. Bakat menggambarnya yang kuat, menjadi modal yang tidak sia-sia. Pada usia 14 tahun, hasil coretannya berupa kartun-kartun sudah menghiasi majalah Teratai yang terbit di Jakarta. ia juga pernah bekerja di Gramedia (saat kerja di gramedia itulah Dwi Koendoro berhasil membuat komik panji koming yang terbit pertama kali pada 14 Oktober 1979 sebagai ”pelepasan” kreatif dan segala uneg-unegnya.
Pemilihan panji koming sebagi judul komik memang mempunyai arti yang sederhana. menurut Dwi Koen, Panji berarti adalah segala sesuatu yang lebih berhubungan pada kebenaran dan segala kebaikan. Sedangkan Koming merupakan singkatan dari Kompas Minggu (karna komik ini terbit di kompas setiap hari Minggu).
Dwi Koen berharap kelak akan lahir banyak komikus-komikus ulung yang tak hanya memikirkan karyanya, tapi juga memikirkan realita kehidupan rakyat yang kemudian bisa diangkat melalui karyanya, Apalagi kan sekarang adalah masa bebas, bebas dalam artian kita bisa mengutarakan uneg-uneg kita pada pihak terkait. Tidak seperti dulu di saat orde baru dimana semua yang mengkritik pemerintah disebut sebagai oposisi.
Sumber:http://sekedar-tahu.blogspot.com/2010/02/panji-koming-pelopor-komik-karikatur.html
Comments
Post a Comment