Penemu Selotip Pertama Di Dunia

Scoth tape atau selotip transparan merupakan alat bantu untuk merekatkan kertas yang sobek atau untuk membundel hasil fotokopian. Selain itu, dalam dunia sains selotip transparan juga bisa digunakan untuk alat pengoreksi bentuk mata dan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan sinar-X.


Richard Gurley Drew (1899-1980)

Keberadaan selotip merupakan karya kreatif seorang penemu asal negeri Paman Sam Amerika Serikat, pada 1925. Richard Gurley Drew lahir 22 Juni 1899 di St. Paul, Minnesota. Semenjak kecil dan dewasa, ia tinggal di kota kelahirannya. Pria lulusan Universitas Minnesota ini memiliki bakat yang luar biasa dalam bidang penemuan, salah satunya melalui penemuan selotip.

Kisah penciptaan selotip berawal dari bergabungnya Richard di perusahaan bernama 3M atau Minnesota Mining and Manufacturing Company yang merupakan perusahaan internasional dalam bidang kimia, yang pada masa itu dikenal sebagai produsen ampelas.

Saat itu, Richard sedang melakukan penelitian mengenai mekanisme pengerjaan cat mobil dua warna yang sedang tren. Penelitiannya itu membuahkan hasil. Richard berhasil membuat suatu analisa bahwa pengerjaan pewarnaan yang berbeda dalam satu bidang mobil sulit dilakukan karena belum ada teknik yang memudahkan memisahkan dua warna yang berbeda. Hal tersebut segera menginspirasinya untuk membuat solusi berupa perekat tempel yang kini dikenal sebagai selotip. Hasil Penemuan Richard itu pada saat melakukan uji coba untuk produk ampelas, di laboratorium tempatnya bekerja, di Maplewood, Minnesota, Amerika Serikat.

Pada 1925, Richard berhasil menciptakan selotip transparan dengan lebar dua inci yang pinggirnya diberi lem perekat. Meskipun belum sempurna, Richard nekad melakukan uji coba pertama pada sebuah mobil. Hasilnya belum memuaskan, dikarenakan selotip itu terus saja terkelupas karena memang hanya memiliki perekat di pinggirnya. Richard pun segera melakukan perbaikan terhadap produk buatannya itu. Ia lantas membuat lem yang kuat namun bentuknya transparan untuk memperkuat selotip tersebut.

Sebagian besar literatur menyebutkan bahwa perekat pada selotip ciptaan Richard dibuat dari campuran karet, oli, dan minyak damar untuk memberikan efek rekat pada selotip. Setelah perbaikan itu, produknya berhasil diterima pasar dan dikenal dengan nama Scotch Brand Cellulose Tape. Dalam masa dua puluh tahun, Richard berhasil menjual produknya dengan menghasilkan keuntungan 47 juta dollar.

Berkat penemuannya yang brilian, karier Richard teus menanjak. Di puncak kariernya ia berhasil mendirikan produk pabrikasi laboratorium, pada 1943. Laboratorium ini berhasil menghasilkan produk yang bermanfaat bagi kepentingan publik, di antaranya bedah kaset, busa kaset, listrik insulations, masker wajah, dan lainnya.

Selotip untuk sinar-X

Dalam perkembanganya, selotip transparan yang biasa digunakan sebagai perekat bisa digunakan untuk alat pengoreksi bentuk mata dan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan sinar-X. Seorang sarjana dari University of California, Los Angeles, Escobar berhasil menciptakan sinar-X dari selotip buatan Richard.

Dalam jurnal Nature, Escobar menyebutkan bahwa pada dasarnya setiap orang bisa menghasilkan sinar-X cukup dengan mengelupaskan selotip atau melakukan sesuatu yang mirip dengan apa yang dilakukan mesin dengan tenaga manusia, seperti memutar engkol dengan sedikit pemurnian. Proses itu dapat dimanfaatkan untuk membuat mesin sinar-X murah bagi petugas paramedis atau tempat terpencil yang sulit listrik.

Meskipun, lebih dari lima puluh tahun lampau, beberapa ilmuwan Rusia melaporkan bahwa bukti sinar-X yang dihasilkan ketika mengelupaskan selotip dari gelas. Namun, riset terbaru menunjukkan bahwa kita bisa memperoleh sinar-X dalam jumlah besar dengan tenaga yang bisa diperoleh hanya dari mengelupaskan selotip sangat besar.

Mesin buatan Escobar mampu mengelupaskan selotip dari gulungannya dalam sebuah bilik hampa udara dengan kecepatan 3 sentimeter per detik. Pulsa sinar-X yang amat cepat, sekitar sepermiliar dari satu detik, terpancar dari tempat selotip terlepas dari gulungannya.

Dari tempat itulah elektron berlompatan dari gulungan selotip ke bagian bawah selotip yang lengket. Lompatan itu menempuh jarak sekitar dua per seribu dari satu inci, kata Escobar. Ketika elektron tersebut menyentuh bagian yang lengket itu, mereka melambat dan memancarkan sinar-X. Escobar dan UCLA mengajukan paten untuk penemuan mesin penghasil sinar-X dari selotip. Temuan terbaru Eskobar itu, berkat jasa dari pemikiran Richard yang berhasil menemukan selotip pertama di dunia.

Richard Gurley Drew meninggal pada hari Minggu 14 Desember 1980, saat berusia 81 tahun karena usia yang sudah tua. Jasadnya dikuburkan di Santa Barbara, Calif, Amerika Serikat. Berkat penemuan alat perekat selotip, Richard dikenal sebagai penemu dan mentor terkemuka khususnya di perusahaan 3M

Comments