Buah-Buahan Aneh Made In Indonesia

Pengelola Taman Wisata Mekarsari, Bogor, berhasil memperbanyak tanaman durian gundul (Durio zibethinus) melalui proses vegetasi, yakni "grafting" dan okulasi (perkimpoian langsung melalui daun atau tangkainya).

Pengelola Taman Wisata Mekarsari juga mengembangkan ratusan jenis bibit tanaman buah langka asli lokal, seperti nangka tanpa kulit asli Bekasi (Jawa Barat), nangkadak, serta melon kotak (Cucumis melo)

1. Durian Gundul

Berasal dari daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Keunikan buah ini terletak pada buahnya yang tidak memiliki duri seperti buah durian pada umumnya sehingga dapat mempermudah dalam penanganan pasca panen. Rasa buahnya manis dengan kandungan gula 14 -15 derajat brix.
Ketebalan daging buah buah 0,5 cm seperti daging buah durian local pada umumnya dan berwarna kuning terang dengan produktifitas dapat mencapai 200 – 400 kg/pohon/tahun. Tanaman ini mampu beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai sedang dengan ketinggian 250 - 700 dpl



2. Nangkadak

Apakah nangkadak itu ? Nangkadak merupakan jenis buah varietas baru hasil pemuliaan tanaman nangka mini (Artocarpus heterophyllus) dan tanaman cempedak (Artocarpus champeden) yang dilakukan oleh para tim peneliti Taman Wisata Mekarsari (TWM) pada tahun 2000.
Tanaman genjah ini mulai berbuah pada umur 2 – 3 tahun setelah tanam dari bibit perbanyakan sambung susu. Ukuran buah umumnya lebih besar dari cempedak tetapi untuk aroma buah lebih lembut dari cempedak. Bobot buah dapat mencapai 2,5 – 3 kg, ponge buah antara 20 – 30 buah sementara untuk kemanisan dapat mencapai 28 – 30 derajat brix.
Keunikan buah nangkadak adalah dalam pengupasan buah yang mudah seperti cempedak sehingga antara pongge dan kulit terpisah dengan mudah. Tanaman ini dapat beradaptasi dari 0 – 1000 m dpl dengan iklim basah, suhu udara 22 – 34 derajat Celcius sedangkan pH antara 5.0 – 6.0



3. Nangka Tanpa Kulit

Buah nangka tanpa kulit ini juga populer dengan nama 'nangka pisang' karena memang bentuknya yang menonjol keluar menyerupai pisang.
mekarsari membawa induk pohon ini dari seorang pemilik asli bernama Ikhsan Nurhasan di Harapan Jaya,Bekasi. Pohon yang diperkirakan tumbuh dari biji itu, sempat berbuah pada tahun 2003 di kebun Ikhsan dan saat itu berjumlah dua buah.

Semenjak diboyong dalam mekarsari, pohon itu baru berbuah pada bulan Juni 2008 dengan tinggi enam meter dengan tujuh buah. Ia menambahkan Tim peneliti dari taman wisata ini memperbanyaknya dengan metode sambung susu.
"Umur empat minggu bentuknya seperti nangka biasa, setelah berkembang mulai muncul tekstur atau terlihat seperti pisang," jelas Sonia. Tanaman ini mulai ditanam di mekarsari pada tahun 2004.


4. Melon Kotak

Melon Kotak ini sejatinya adalah Melon hybrid (Cucumis melo) dari jenis Lightgreen Mekarsari yang merupakan hasil persilangan dan pemuliaan oleh tim peneliti Mekarsari. Daging buahnya berwarna kuning oranye dengan aroma manis yang khas. Penampilan fisiknya berbentuk kubus dengan tinggi buahnya saat ini kurang lebih 12 centimeter, lebar 9 centimeter dan panjang 10 sentimeter dan diperkirakan akan terus membesar mengikuti pertambahan usianya. Saat ini Melon Kotak telah berusia 65 hari dari usia panen sekitar 75 hingga 80 hari. Melon Kotak diperkirakan memiliki tingkat kemanisan mencapai 12,5° brix dan perkiraan berat 1.200 gram.
Prinsip pembuatan Melon Kotak ini adalah membentuk buah Melon menggunakan cetakan berbentuk kotak dari bahan kaca atau plastik akrilik.
Pengerjaannya cukup sulit karena membutuhkan ketelitian serta perhatian tinggi agar berhasilan. Biasanya cetakan mulai dikenakan pada buah saat usia 40 – 45 hari. Dibandingkan melon biasa, biaya produksi Melon Kotak menjadi lebih mahal karena ada biaya tambahan untuk pembuatan kotak cetakan yang tidak jarang pecah akibat desakan dari pertumbuhan buah.


Comments