Salah satu jenis kopi yang baru hadir di Starbucks Indonesia awal Juli lalu adalah Tanzania Whole Bean Coffee. Kopi Tanzania berasal dari sebuah pertanian kecil di area Mbozi, kawasan Mbeya, sebelah selatan Tanzania, Afrika.
Kopi ini memiliki karakter eksotis dan tropikal, mewakili cita rasa kopi Afrika yang terkenal dengan aroma floral-nya. Terasa ada sedikit rasa black currant dan berry di dalamnya. Rasa asamnya tergolong sedang.
"Tekstur kopinya tidak terlalu berat, sehingga cocok untuk pemula," ujar Sukri, District Coffee Master dari Starbucks, saat memperkenalkan kopi Tanzania di Starbucks fx Plaza, Senayan, Kamis (15/7/2010) lalu.
Jika ingin ingin membandingkan kopi Tanzania dengan kopi Sumatra, misalnya, Anda bisa menganalogikannya dengan air biasa dengan air bersoda (sparkling water). Atau, low fat milk dengan whole milk. Jadi, boleh dikatakan kopi ini lebih ringan daripada kopi Sumatra.
Ketika mencicipi kopi, Anda sebenarnya sedang melakukan perbandingan dengan rasa kopi yang lain. Jika Anda hanya merasakan satu jenis kopi pada satu waktu, akan sulit untuk membandingkannya dengan yang lain. Tetapi jika Anda mencicipi dua atau tiga kopi, Anda bahkan bisa mencicipi aroma, keasaman, kepekatan, hingga cita rasanya.
1. Hirup aromanya. Aroma kopi akan menjadi petunjuk pertama mengenai bagaimana rasa kopi Anda. Bahkan, boleh dibilang sebagian besar indera pengecap Anda sebenarnya datang dari indera penciuman. Itu sebabnya mengapa aroma kopi bisa begitu wangi dan rasanya begitu memuaskan. Sebelumnya, pastikan tidak ada bau-bauan lain yang cukup tajam, sehingga mempengaruhi proses menghirup aroma kopi ini.
2. Seruput sedikit. Buat tarikan yang kuat dari bibir cangkir, dengan jumlah seruputan yang tidak terlalu banyak. Selain tidak akan membuat kopi terasa terlalu panas, slurping kopi seperti ini membuat kopi menyebar ke seluruh rongga mulut. "Slurping-nya harus sampai bunyi, ya," seru barista yang akrab disapa Uki ini.
Ketika Anda meminum kopi, biasanya ada rasa asam yang tertinggal. Dalam konteks kopi, hal ini tidak berarti kopi tersebut asam atau pahit. Keasaman kopi terasa menyengat di langit-langit, dari yang samar hingga yang tajam. Yang juga dapat Anda rasakan dari proses menyeruput ini adalah "ketebalan" minuman pada lidah Anda, dari ringan hingga pekat. Kopi Sumatra adalah contoh kopi yang pekat.
3. Nikmati kopinya. Pada tahap ini Anda bisa merasakan perpaduan dari aroma, keasaman, dan kepekatan kopi, sehingga menciptakan kesan kopi secara keseluruhan. Ketika menyesap jenis kopi tertentu, Anda mungkin akan menangkap cita rasa khusus yang tajam, misalnya sedikit rasa sitrus atau grapefruit. Namun, tidak berarti kopi tersebut "rasa grapefruit". Kopi tetaplah terasa seperti kopi. Itulah keunikannya. Ada banyak cara untuk menggambarkan cita rasa kopi, dan ketika Anda makin mahir membedakan rasanya, kecintaan akan kopi pasti semakin kuat.
Comments
Post a Comment