Sebuah temuan fosil prasejarah di Yordania membuka kemungkinan kalau rubah sempat dijadikan hewan peliharaan sebelum anjing.
Para peneliti dari tim yang dipimpin oleh University of Cambridge menemukan liang kubur berisi tulang manusia dan tulang rubah. Pada laporan yang diterbitkan 27 Januari, mereka menyatakan, rubah itu dijadikan hewan peliharaan dan dikubur bersama tuannya sebagai teman di alam baka.
Kuburan di Uyun-al-Hammam, sebelah utara Yordania itu diperkirakan berumur 16.500 tahun, jauh lebih tua daripada temuan kuburan yang berisi manusa dan anjing yang diperkirakan berumur 4.000 tahun. "Bukti anjing jadi peliharaan ditemukan di Timur Dekat (Near East) di tempat seekor anak anjing terkubur bersama manusia," kata Dr. Jay Stock dari Leverhulme Centre, University of Cambridge.
Jika perkiraan mereka benar, temuan ini merupakan temuan pertama yang menjadi bukti kalau jauh sebelum manusia berburu rubah dengan anjing, manusia bersahabat dengan rubah.
"Hubungan antara manusia dengan rubah ini sepertinya tidak berlangsung lama," demikian tercatat dalam studi. Rubah sepertinya tidak dipelihara secara penuh. Rubah digantikan oleh anjing beberapa milenium kemudian karena anjing lebih bersahabat.
Beberapa studi mendapati kalau rubah dapat dijinakkan oleh manusia. Tetapi, prosesnya tidak mudah karena sifat alami mereka pemalu dan keras kepala.
Temuan hewan yang dikubur bersama manusia merupakan salah satu gambaran besar rumitnya perkembangan budaya komunitas pertanian pada era Neolitik, ribuan tahun kemudian. (Sumber: Physorg.com)
Para peneliti dari tim yang dipimpin oleh University of Cambridge menemukan liang kubur berisi tulang manusia dan tulang rubah. Pada laporan yang diterbitkan 27 Januari, mereka menyatakan, rubah itu dijadikan hewan peliharaan dan dikubur bersama tuannya sebagai teman di alam baka.
Kuburan di Uyun-al-Hammam, sebelah utara Yordania itu diperkirakan berumur 16.500 tahun, jauh lebih tua daripada temuan kuburan yang berisi manusa dan anjing yang diperkirakan berumur 4.000 tahun. "Bukti anjing jadi peliharaan ditemukan di Timur Dekat (Near East) di tempat seekor anak anjing terkubur bersama manusia," kata Dr. Jay Stock dari Leverhulme Centre, University of Cambridge.
Jika perkiraan mereka benar, temuan ini merupakan temuan pertama yang menjadi bukti kalau jauh sebelum manusia berburu rubah dengan anjing, manusia bersahabat dengan rubah.
"Hubungan antara manusia dengan rubah ini sepertinya tidak berlangsung lama," demikian tercatat dalam studi. Rubah sepertinya tidak dipelihara secara penuh. Rubah digantikan oleh anjing beberapa milenium kemudian karena anjing lebih bersahabat.
Beberapa studi mendapati kalau rubah dapat dijinakkan oleh manusia. Tetapi, prosesnya tidak mudah karena sifat alami mereka pemalu dan keras kepala.
Temuan hewan yang dikubur bersama manusia merupakan salah satu gambaran besar rumitnya perkembangan budaya komunitas pertanian pada era Neolitik, ribuan tahun kemudian. (Sumber: Physorg.com)
Comments
Post a Comment