Bambu hijau tinggi yang bergoyang di atas tanah debu barat Afrika menelurkan pemikiran tidak biasa bagi Ibrahim Dian Nyampong. Ia berkeras produksi sepeda bambu.
Dibawah naungan sebuah tempat terpencil di Ghana, beberapa pengrajin muda tampak sibuk merangkai sepeda bambu yang berbeda dengan sepda gunung biasa. Tanpa mengenal lelah, mereka giat memenuhi kebutuhan pelanggan yang berasal dari Amerika Serikat dan Eropa.
“Awalnya tak mudah karena sebagian besar orang berpikir ini sekadar lelucon untuk membuat sepeda dari bambu,” ujar Nyampong seperti dikutip dari AFP.
Namun, sekarang malah hampir setiap orang bergiat membuat sepeda bambu.
Dengan bahan yang kuat, bambu merupakan materi yang terjangkau dan ramah lingkungan.
Apalagi bagi negara miskin seperti Ghana, Uganda dan Zambia yang kesulitan mendapat materi mahal. Bambu menjadi produk potensial bagi produksi sepeda.
Keberadaan produksi sepeda bambu tidak muncul begitu saja. Ghana merupakan salah satu dari 30 negara yang memeproleh Program Lingkungan Hidup PBB 2010 untuk proyek mengatasi kemiskinan serta mempromosikan penggunaan sumber daya yang berkelanjutan.
Insinyur Amerika Craig Calfee merupakan salah seorang yang bertanggung jawab memperkenalkan sepeda kokoh di medan kasar Afrika ini. Ia memperkenalkan teknik ini di tahun 1995. Tidak sampai 10 tahun, sepeda dari Calfee ini dianggap sebagai karya seni dan mulai dipasarkan.
Memang, kerangka sepeda tersebut dibuat dari bambu. Namun, pedal, roda dan sadel sepeda terbuat dari materi konfensional. Nyampong mengatakan organisasi mereka juga menangani helm antikecelakaan.
Apalagi, permintaan ekspor sepeda terus meningkat setelah kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Ghana pada 2009. Mereka berhasil menjual 300 sepeda ke Amerika Serikat dan Eropa.
Comments
Post a Comment