Nissan memang penasaran dengan kinerja GT-R sedikit di bawah Porsche 911 Turbo S. Padahal, keduanya sama-sama memiliki tenaga 530 HP bermesin 6 silinder turbo ganda dan transmisi kopling ganda. Dengan kesamaan itu, saat berakselerasi 0-100 km per jam, GT-R butuh 3,5 detik, sedangkan pesaingnya 0,2 detik lebih cepat. Boleh jadi karena bobot GT-R lebih berat 150 kg.
Faktor lainnya, transmisi BorgWarner yang kopling ganda pada Nissan, ketika proses pergeserannya butuh waktu 200 milidetik. Sedangkan Porsche dengan girboks PDK hanya 8 milidetik.
Nah, untuk mengatasi kekurangan itu, para insinyur Nissan coba menambahkan ATTESA E-TS. Untuk versi GT-R yang menggunakan dua as kopel sejajar bermesin di depan, ATTESA E-TS sudah dikustom. Dengan perangkat tambahan ini, ketika mobil dalam keadaan stationer, sistem mengirim 2 persen dari torsi yang tersedia ke roda depan dan 98 persen ke roda belakang.
Ketika mobil jalan, torsi pun berbagi rata 50:50. Ini berkat pemakaian beberapa sensor (empat di rem ABS, tiga di G Sensor, girbok dan ECU mesin) dan teknologi UFO dari Nissan. Seperti di antaranya pemakaian dua as kopel yang hampir sejajar. Tenaga dikirim ke roda depan secara khusus melalui diferensial terbuka.
Jika salah satu roda depan terangkat (tentu akan berputar lebih cepat dari yang menapak di aspal) saat manuver di tikungan, ban itu akan mengerem secara otomatis. Jadi, para sensor itu mengontrol keempat roda, tergantung saat mengemudi.
Yang jelas, dengan pengembangan itu, sistem all-wheel drive GT-R menjadi proaktif dan berani diadu dengan Porsche 911 Turbo S.
Comments
Post a Comment