TAK hanya memiliki rasa yang menyegarkan, peppermint (Mentha piperita) ternyata juga membantu dalam mengurangi irritable bowel syndrome (IBS) atau gangguan usus.
IBS kerap kali ditandai beberapa gejala seperti kram, nyeri perut, kembung, sembelit, dan diare. Ini tentu menyebabkan banyak ketidaknyamanan, tetapi memang tidak merugikan usus secara permanen.
Peneliti dari Universitas Adelaide menjelaskan bagaimana peppermint mampu mengaktifkan antinyeri pada saluran di usus sehingga menenangkan rasa sakit peradangan di saluran pencernaan.
Salah satu peneliti, Stuart Brierley, mengatakan selama bertahun-tahun belum ada bukti klinis yang membuktikan mengapa peppermint sangat efektif dalam mengurangi rasa sakit. "Penelitian kami menunjukkan bahwa peppermint bekerja melalui saluran antisakit khusus yang disebut serat TRPM8 untuk mengurangi nyeri penginderaan," kata Brierley.
"Ini mungkin langkah pertama dalam menentukan jenis baru pengobatan klinis untuk IBS," katanya.
Makanan pedas
"Beberapa orang mengalami gejala biasanya setelah mengonsumsi makanan pedas, kopi, dan alkohol, tetapi sebenarnya pemicunya lebih kompleks daripada itu. Tampaknya ada hubungan yang pasti antara IBS dan bekas serangan gastroenteritis yang meninggalkan serabut syaraf nyeri dalam kondisi tinggi sehingga mengubah mekanisme di dinding usus dan menghasilkan rasa sakit yang sedang berlangsung," kata Brierley.
Dia berkata, "Studi kasus di Eropa dan Kanada menunjukkan bahwa banyak orang yang terjangkit gastroenteritis akibat persediaan air yang terkontaminasi. Mereka mengalami gejala-gejala itu selama setidaknya delapan tahun."
Comments
Post a Comment