Netbook besutan Asus yang satu ini sepertinya didesain untuk tidak
pernah dimatikan. Lihat saja klaimnya yang menyebutkan kemampuan
standby-nya mencapai 21 hari. Jadi begitu kamu menyalakan Asus Eee PC
Flare, kamu tidak perlu cepat-cepat mematikannya guna menghemat daya
baterai.
Biarkan saja netbook ini menyala terus, tetapi tutuplah cover-nya
ketika kamu tidak menggunakannya. Maka ia akan masuk ke moda tidur
(hibernate). Eh, tak perlu kuatir harus menunggu lama untuk
membangunkannya kok.
“Tinggal buka tutupnya dan dalam waktu dua detik ia akan bangun dan membawa ke program terakhir yang dibuka,” kata Rex Lee (ASUS
South East Asia Regional Director) dalam acara peluncuran Asus Eee PC
Flare di Jakarta (22/3/2012). “Fitur Instant On dua detik ini pertama di
dunia untuk netbook,” tambah Juliana Chen (Manager of Product
Management & Marketing, Asus Indonesia).
Berkat fitur Instant On tersebut, tandas Rex Lee, menggunakan Eee PC
Flare menjadi mirip ponsel. “Bisa on/off bila dibutuhkan, dapat
digunakan kapan saja dan di mana pun dibutuhkan,” jelasn Rex.
Asus Eee PC Flare terdiri dari tiga varian: 1225C, 1025C dan 1025CE.
Apa bedanya? 1225C berlayar paling lebar, LED 11,6” dengan resolusi
1366×768 (HD). Sementara itu 1025CE dan 1025C punya ukuran layar sama
besar: LED 10,1” dengan resolusi 1024×600.
Ketiga varian dipersenjatai prosesor Intel Atom N2800 generasi ketiga
Cedar Trail-M yang kinerja grafisnya 3x lebih baik dan juga lebih irit
daya baterai 10% dibandingkan generasi sebelumnya. Dipadukan dengan
teknologi Asus Super Hybrid Engine, jadilah baterai 6-cell 5200mAh yang
dipasang Asus dalam Eee PC Flare 1025C-nya mampu bekerja sampai 12 jam.
Atau menurut Asus, bisa digunakan tanpa harus di-charge lagi selama
perjalanan udara dari Singapura ke Milan, Italia. Namun daya tahan
baterai itu agak berkurang di seri 1025CE (10,5 jam) dan 1225C (8 jam).
Apa lagi fitur menarik di netbook berbobot 1,25kg (1,38kg untuk
1225C) tersebut? Fitur Wi-Fi Direct, yakni secara teori bisa mentransfer
file nirkabel sampai jarak 100m dengan kecepatan 150Mbps antar Eee PC
Flare. “Tidak perlu access point dan Bluetooth, juga tidak ada batasan
ukuran file yang ditransfer,” kata Juliana. Mungkin dengan alasan
itulah, Asus tak menyertakan fitur Bluetooth di netbook terbarunya ini.
Yang juga menarik, selain 2 port USB 2.0, seri 1025CE mengemaskan
satu port USB 3.0 yang menjanjikan kecepatan transfer sampai 5Gbps. “Ini
pertama kalinya ada di netbook. Bisa transfer 25.000 foto dalam waktu 2
menit,” ungkap Juliana. Namun dua seri lainnya cuma menyertakan 3 port
USB 2.0.
Kendati demikian, ada tambahan fungsi di salah satu port USB 2.0,
yakni kemampuan untuk men-charge gadget atau ponsel ketika netbook dalam
kondisi mati. Teknologi USB Charger+ ini, papar Juliana, bahkan akan
mengisi baterai ponsel secara lebih cepat dalam kondisi netbook mati
dibandingkan jika netbook menyala. “Selisih 1 jam,” kata Juliana.
Asus Eee PC Flare 1225C dalam empat warna: glossy rosy black, glossy
angel white, matte rouge red dan matte modern silver. Pilihan warna di
model 1025C terdiri dari addict pink, mysterious blue dan plucky purple.
Sementara seri 1025CE menawarkan delapan warna, empat glossy dan empat
matte. Yang glossy terdiri dari warna silk white, tuxedo black,
gentleman blue, dan lipstick red, sedangkan tipe matte terdiri dari silk
white, city gray, paris pink dan expresso brown.
Asus Eee PC Flare 1225C dijual US$ 349, 1025CE US$ 329, sedangkan
1025C US$ 319. Ketiga model Asus Eee PC Flare ini datang standar dengan
memori DDR3 2GB, hard disk 320GB, chipset VGA Intel GMA3650, port HDMI,
port VGA, port LAN, jack audio, slot card reader dan fitur WLAN
802.11b/g/n. Netbook tanpa OS ini sudah terlindung garansi global selama
1 tahun.
Comments
Post a Comment