Definisi gemuk atau kegemukan sangat bervariasi terggantung bagaimana kita memandangnya namun secara umum kegemukan adalah kelebihan lemak tubuh yang dialami oleh seseorang secara khronis. Pada kondisi normal, lemak tubuh berfungsi sebagai cadangan energi, pengatur suhu tubuh, pelindung dari trauma dan fungsi fungsi lainnya.
Secara ideal, pada tubuh seorang perempuan terdiri dari 25 – 30% lemak sementara pada laki laki 18 – 23%. Bila lemak tubuh melebihi 30% pada perempuan dan 25% pada laki laki maka orang tersebut sudah bisa dikategorikan gemuk atau obese. Cara menghitung kegemukan yang paling mudah adalah dengan membandingkan antara tinggi badan (kg) dengan berat badan (m) atau dikenal dengan istilah Body Mass Index (BMI).
Apa saja faktor resiko yang berhubungan dengan kegemukan?
Selain masalah kosmetik, kegemukan merupakan masalah kesehatan yang sangat serius. Di Amerika sana, 300.000 kematian per tahun disebabkan oleh karena faktor kegemukan. Kegemukan dapat memicu timbulnya beberapa penyakit khronis yang sangat serius seperti :
- Resistensi Insulin. Insulin dalam tubuh berguna untuk menghantarkan glukosa sebagai bahan bakar pembentukan energi ke dalam sel. Dengan memindahkan glukosa ke dalam sel maka insulin akan menjaga kadar gula darah ke tingkat yang normal. Pada orang gemuk terjadi penumpukan lemak yang tinggi di dalam tubuhnya, sementara lemak sangat sangat resisten terhadap insulin. Sehingga, untuk menghantarkan glukosa ke dalam sel lemak dan menjaga kadar gula darah tetap normal, pankreas sebagai pabrik insulin memproduksi insulin dalam jumlah yang banyak. Lama kelamaan, pankreas tidak sanggup lagi memproduksi insulin dalam jumlah besar sehingga kadar gula darah berangsur naik dan terjadilah apa yang disebut Diabetes Melitus Tipe 2.
- Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). Hipertensi sangat umum terjadi pada orang gemuk. Para peneliti di Norwegia menyebutkan bahwa peningkatan tekanan darah pada perempuan gemuk lebih mudah terjadi jika dibandingkan dengan laki laki gemuk. Peningkatan tekanan darah juga mudah terjadi pada orang gemuk tipe apel (central obesity, konsentrasi lemak pada perut) bila dibandingan dengan mereka yang gemuk tipe buah pear (konsentrasi lemak pada pinggul dan paha).
- Peningkatan Kadar Kolesterol (hypercholesterolemia).
- Stroke.
- Serangan Jantung. Penelitian terakhir menunjukan bahwa resiko terkena penyakit jantung koroner pada orang gemuk tiga sampai empat kali lebih tinggi bila dibandingkan dengan orang normal. Setiap peningkatan 1 kilogram berat badan terjadi peningkatkan kematian akibat penyakit jantung koroner sebanyak 1%.
- Gagal Jantung.
- Kanker. Walau masih menuai kontroversi, beberapa penelitian menyebutkan bahwa terjadi peningkatan resiko terjadinya kanker usus besar, prostat, kandung kemih dan kanker rahim pada orang gemuk. Pada perempuan yang telah menopause rawan terjadi kanker payudara.
- Batu Empedu.
- Radang Sendi (Gout).
- Osteoporosis.
- Gangguan Tidur.
Apa yang menyebabkan kegemukan?
Keseimbangan antara asupan kalori dengan pengeluaran energi akan menjaga keseimbangan berat badan seseorang. Jika seseorang memakan banyak kalori sementara pembakarannya menjadi energi kurang maka cadangan kalori akan disimpan dalam bentuk lemak yang akan membuat berat badan orang tersebut meningkat. Sebagian besar penyebab kegemukan adalah tingginya konsumsi kalori tanpa dibarengi oleh aktifitas fisik yang memadai. Beberapa penyebab kegemukan adalah :
- Keturunan (Genetik). Seorang anak mempunyai kecenderungan menjadi gemuk jika kedua orang tuanya gemuk. Genetik juga berperanan dalam mempengaruhi fungsi hormon yang mengatur perlemakan tubuh.
- Terlalu banyak makan. Terlalu banyak makan akan menyebabkan penambahan berat badan terutama jika makanan yang dikonsumsi banyak mengandung lemak dan gula seperti misalnya makanan siap saji, makanan yang digoreng dan manisan.
- Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat sederhana. Para ahli berpendapat, karbohidrat sederhana seperti gula, fruktosa, soft drink, bir, dan anggur akan menyebabkan penambahan berat badan karena karbohidrat jenis ini lebih mudah diserap oleh tubuh.
- Frekuensi makan. Hubungan frekuensi makan dan penambahan berat badan masih kontroversial. Para ahli menyebutkan bahwa orang yang makan dalam jumlah sedikit dengan frekuensi 4 – 5 kali sehari memiliki kadar kolesterol dan kadar gula darah yang lebih rendah jika dibandingkan dengan mereka yang frekuensi makannya kurang dari itu.
- Metabolisme yang lambat. Perempuan memiliki massa otot yang lebih kecil dari laki laki. Otot membakar kalori lebih banyak dari jaringan tubuh yang lain, sehingga metabolisme pada perempuan jauh lebih lambat daripada laki laki. Hal ini akan menyebabkan perempuan mempunyai kecendrungan lebih mudah gemuk jika dibandingkan dengan laki laki.
- Kurangnya aktifitas fisik. Orang yang aktif beraktifitas akan membakar kalori lebih banyak jika dibandingkan dengan mereka yang bermalas malasan,
- Obat obatan. Beberapa obat yang berhubungan dengan penambahan berat badan antara lain, obat anti depresi, obat anti kejang, obat obatan diabetes, kontrasepsi oral, obat obatan kortikosteroid dan beberapa obat penurun tekanan darah.
- Faktor psikologis. Pada beberapa orang, emosi mempengaruhi kebiasaan makan. Ada orang yang tiba tiba ingin makan banyak saat sedang emosi. Padahal bila nantinya berat badan meningkat akan menimbulkan masalah psikologi lainnya.
- Penyakit. Beberapa penyakit yang dapat meningkatkan berat badan antara lain hipotiroid, resistensi insulin, PCO, dan sindroma cushing.
Apakah faktor lain yang berhubungan dengan kegemukan?
Berikut beberapa faktor lain yang berhubungan dengan kegemukan selain beberapa hal yang telah saya sebutkan diatas.
- Ras. Orang kulit hitam dan orang hispanik mempunyai kecenderungan lebih mudah menjadi gemuk jika dibandingkan dengan orang kaukasian danasia.
- Berat badan saat anak anak. Kegemukan pada masa anak anak dan remaja juga mempengaruhi terjadinya kegemukan pada usia dewasa.
- Hormon. Perempuan lebih mudah gemuk terutama saat hamil, menopausedan saat mengkonsumsi kontrasepsi oral.
Apakah Body Mass Index (BMI) itu?
Seperti telah saya sebutkan diatas, cara paling mudah untuk menghitung kegemukan adalah dengan mencari nilai BMI. Rumus BMI adalah Berat Badan dalam kg dibagi dengan Tinggi Badan dalam meter dikuadratkan.
Berikut adalah intepretasi dari nilai BMI.
- 25 – 29,9 : Pra obese.
- 30 – 34,9 : Obese Kelas I.
- 35 – 39.9 : Obese Kelas II.
- Diatas 40 : Obese Kelas III.
Harap diingat, semakin tinggi nilai BMI anda maka semakin tinggi pula resiko anda menderita beberapa penyakit yang saya sebutkan diatas.
Comments
Post a Comment