Nama Runic Games dan Torchlight yang melekat dengannya mungkin masih terdengar asing di telinga beberapa gamer saat ini. Bagi Anda yang belum familiar, Runic Games merupakan perusahaan developer pecahan Blizzard yang didirikan sejak tahun 2008 silam dan berfokus mengembangkan sebuah franchise game action-RPG dengan kamera isometrik – Torchlight. Seri awalnya mencapai kesuksesan yang luar biasa, bahkan sempat dipandang sebagai pesaing terbaik Diablo yang datang dengan genre dan gameplay yang serupa. Kini, setelah penantian yang cukup lama, Runic Games akhirnya merilis installment kedua dari franchise ini – Torchlight 2! Sebuah seri yang diklaim akan datang akan datang lebih sempurna.
Kesan Pertama
Hampir tidak ada yang berbeda di segi visualisasi untuk Torchlight II ini. Walaupun datang dengan kualitas grafis yang jauh lebih baik, ia masih mengusung konsep karakter dan dunia yang cartoonish. Desain yang minimalis ini juga diterapkan pada karakter dan dunia yang tetap berwarna, namun tetap mempertahankan atmosfer permainan yang tepat. Runic tentu saja menawarkan banyak hal baru untuk seri terbaru ini, dari sekedar kelas karakter dan cerita, hingga fitur yang sudah lama dinantikan – multiplayer mode. Satu yang pasti, Runic tampaknya sudah menyerah untuk mengejar ambisi mereka untuk menjadikan Torchlight sebagai sebuah franchise MMO. Sebuah keputusan yang harus diakui, tepat.
Berapa banyak dari Anda yang kecewa dengan Diablo 3 dan merindukan sensasi Diablo klasik yang sebenarnya? Dimana Anda memiliki kebebasan maksimal untuk membentuk karakter sebebas apapun yang Anda inginkan, terlepas dari job utama yang Anda pilih. Sistem seperti inilah yang masih ditawarkan oleh Torchlight II, dengan kesempatan untuk memilih begitu banyak skill yang ada. Hebatnya lagi, Runic juga menyuntikkan loot dalam jumlah yang super masif yang dapat Anda temukan di sepanjang permainan. Dengan sistem seperti ini, Runic memungkinkan Anda untuk membentuk karakter yang unik dan berbeda dengan karakter-karakter lain yang dibentuk orang lain. Dunia yang luas dan side-quest yang segudang akan menjadi jaminan adiksi yang pasti. Tidak diragukan lagi, Torchlight II tumbuh menjadi sebuah game action-RPG isometrik yang menurut pandangan kami, seharusnya mampu diciptakan Blizzard sebagai Diablo 3, alih-alih seri “aneh” yang kita nikmati sekarang. Ia tampil sebagai obat mujarab untuk mengobati kerinduan para pecinta seri klasik franchise ini.
Memasuki waktu permainan 10 jam dengan level 35, petualangan kami di Torchlight II tampaknya masih jauh dari kata berakhir. Oleh karena itu, sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review, kami menyediakan beberapa screenshot untuk membantu memberikan sedikit gambaran. Oh yeah, we are trying hard to play this and Borderlands 2 at the same time..
Sumber
Comments
Post a Comment